425 Siswa Baru SMA Muhi Ikuti MPLS dan Fortasi. Liputan Yusron Ardi Darmawan MPd, Kontributor PWMU.CO Yogyakarta
PWMU.CO – Rabu, (13/7/2022) menjadi langkah awal perjalanan 425 siswa-siswi baru SMA Muhammadiyah 1 (SMA Muhi) Yogyakarta Tahun ajaran 2022/2023.
Hari itu adalah awal dimulainya kegiatan tahun pelajaran baru. Para siswa dengan semangat yang menggelora, bersiap untuk menuntut ilmu dan mengukir prestasi di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta tercinta.
Dalam rangka menyongsong semangat inilah, SMA Muhi membuat kegiatan pengenalan untuk 425 siswa baru kelas X. Kegiatan tersebut adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) IPM.
Mengangkat tema Diversity in a New Place with Old Habits, MPLS dan Fortasi ini merupakan kegiatan tahunan yang dijadikan dasar pengenalan sekolah dan awal pengkaderan IPM untuk siswa baru Kelas X.
Kegiatan MPLS ini diselenggarakan secara tatap muka bertempat di Grha As-sakinah dan lapangan sekolah selama sehari. Dilanjutkan dengan kegiatan Forum Taaruf dan Orientasi (Fortasi) dari pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhi Yogyakarta selama 2 hari pada tanggal 14-15 Juli 2022.
Acara dibuka oleh Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Drs H Hery Nugroho MPd. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan program kerja dari seluruh wakil kepala sekolah, BK, perpustakaan, penyuluhan anti narkoba, penyuluhan kesehatan dan acara pengenalan berbagai program IPM oleh Kelas XI.
Raih Lebih dari 230 Kejuaraan
Ahmad Affandi SThI, Wakil Kepala Urusan Kesiswaan mengatakan, pada Tahun Ajaran 2021/2022, sekolah ini berhasil meraih 239 kejuaraan. “Ini sangat membanggakan karena ada 172 kejuaraan tingkat nasional dan 16 kejuaraan internasional,” ucapnya.
Untuk meningkatkan prestasi siswa pada tahun ini, SMA Muhi juga telah membuka kelas Global Assessment Certificate (GAC).
“Peserta didik kelas internasional program GAC akan dibekali kemampuan global, agar tembus lebih dari 100 universitas dan perguruan tinggi ternama di dunia yang masuk dalam GAC/ACT Pathway University,” terangnya.
GAC/ACT Pathway University ini berlokasi di Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Meksiko. Nantinya lulusan kelas internasional GAC ini akan mendapatkan ijazah GAC-ACT dan ijazah nasional.
Sekolah juga telah menjalin Kerjasama internasional dengan Teachcast With Oxford. Ini merupakan pembelajaran Bahasa Inggris untuk semua siswa program regular maupun internasional yang terintegrasi dengan kurikulum sekolah.
“Proses pembelajaran berkolaborasi dengan guru native speaker dari Amerika Serikat yang dilakukan secara online,” pungkas Afandi.
Sekolah Nyaman Tanpa Perundungan
Sementara itu, Kepala SMA Muhi, Herynugroho mengatakan, MPLS merupakan kepanjangan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang dilakukan oleh peserta didik atau siswa baru pada hari pertama masuk sekolah di awal tahun ajaran baru.
“Kegiatan MPLS ini adalah implementasi dari Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016. Seluruh warga sekolah harus menjaga kondisi lingkungan fisik dan non fisik agar kegiatan belajar menjadi nyaman dan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai,” ucapnya.
Menjaga kondisi lingkungan fisik seperti membuang sampah pada tempatnya agar sekolah tetap bersih dan nyaman. Menjaga kondisi non fisik seperti menciptakan sekolah yang nyaman untuk belajar, tidak ada senioritas dan perundungan.
“Kami berkomitmen menjaga kondisi lingkungan sekolah yang nyaman. Tahun ini sekolah kita akan maju lomba sekolah adiwiyata tingkat nasional. Saat ini sekolah telah memiliki panel listrik tenaga matahari sebagai salah satu komitmen untuk menciptakan energi yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Oleh karena itu, tema yang diangkat dalam kegiatan MPLS dan Fortasi ini menjadi sebuah harapan besar dari sekolah agar seluruh siswa baru SMA Muhi senantiasa men_charger_ semangat belajar dan selalu kreatif serta berpikir positif untuk bersiap menjadi lulusan yang unggul dan berdaya saing global. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni