Manfaat ASI Eksklusif dan Pemberian ASI 2 Tahun
Tujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan para ibu untuk memberi ASI ekslusif selama enam bulan sejak bayi dilahirkan—dan selanjutnya pemberian ASI bisa dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun—karena ASI merupakan nutrisi teraman dan terbaik bagi bayi.
ASI mengandung nutrisi kompleks yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang bayi. Dalam ASI terkandung karbohidrat, protein, dan vitamin yang diperlukan oleh bayi. Bahkan mengandung antibodi dalam ASI yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas pada bayi.
Bagi umat Islam tentu telah memahami bahwa menyusui bayi hingga usia dua tahun bukan hanya disarankan oleh WHO. Dalam Islam, menyusui bayi selama dua tahun juga terdapat dalam Al-Quran.
Allah berfirman dalam al-Quran Surat al Baqarah Ayat 233,
“Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan,”
Namun jika sekiranya seorang ibu memiliki kondisi tubuh yang tidak memungkinkan untuk terus menyusui bayinya selama dua tahun, juga diperkenankan dalam Islam, dan tidak dianggap berdosa.
“Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya,” (al-Baqarah: 233).
Agar seorang ibu bisa memproduksi ASI yang berkualitas dalam jumlah banyak, maka ia perlu asupan makanan yang bergizi. Menyusui selain bermanfaat bagi bayi, juga dapat menimbulkan manfaat dan rasa bahagia bagi ibu ketika menyusui buah hatinya.
Berbagai jenis sayuran hijau dan kacang-kacangan dapat dikonsumsi seorang ibu yang sedang menyusui, antara lain daun katuk, brokoli, kacang almond, kacang merah yang banyak mengandung vitamin dan senyawa fitoestrogen yang dapat meningkatkan produksi ASI.
Bayi yang Biberi ASI Punya Usus Lebih Sehat
ASI manusia telah lama dianggap sebagai “emas cair” bagi bayi yang baru lahir, termasuk bagi bayi yang lahir prematur. Bayi prematur yang diberi ASI rata-rata lebih sehat daripada mereka yang diberi susu formula.
Sebagaimana dilansir pada https://www.technologynetworks.com/immunology/news/ yang terbit pada tanggal 3 Agustus 2022, disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian baru dari University of Maryland School of Medicine (UMSOM) Institute for Genome Sciences (IGS), selain kandungan nutrisi ASI yang penting bagi bayi dan kandungan senyawa antibodi dalam ASI, khususnya Imunoglobulin A (IgA), ditemukan juga perbedaan dalam cara bayi mencernanya, antara bayi yang menerima ASI dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula.
Para peneliti menemukan bahwa bakteri probiotik yakni Bifidobacterium breve di usus bayi yang menerima ASI ternyata lebih banyak daripada yang tidak mendapatkan ASI. Sehingga bayi yang menerima ASI tersebut mampu menyerap nutrisi yang lebih baik. Karena mereka memiliki dinding usus yang lebih baik, akibat adanya populasi mikrobiota usus yakni Bifidobacterium breve, satu minggu setelah lahir.
Sedangkan pada bayi yang diberi susu formula populasi Bifidobacterium breve yang merupakan dari bakteri baik ini, jauh lebih sedikit dan tidak mampu melapisi atau melindungi dinding ususnya. Tim peneliti juga menyimpulkan bahwa probiotik Bifidobacterium breve ini dapat membantu memetabolisme ASI sehingga bayi yang disusui lebih sehat dan memungkinkan berat badan mereka lebih cepat bertambah.
Salah satu bakteri probiotik yaitu Bifidobacterium dalam usus atau mikrobioma telah lama diketahui memiliki manfaat dalam meningkatkan kesehatan. Berbagai galur bakteri probiotik telah ditemukan dan memiliki peran dan fungsi berbeda dalam proses metabolisme dalam saluran cerna.
Ini mencakup serangkaian galur yang beragam yang memiliki sifat yang sangat berbeda. Tim peneliti selain menemukan bahwa bayi yang mendapatkan asupan ASI selain lebih cepat pertambahan berat badannya juga lebih sehat dan terhindar dari penyakit infeksi karena adanya peningkatan imunitas tubuhnya.
Pada studi yang melibatkan 113 bayi prematur yang lahir antara usia kehamilan 24 dan 32 minggu, Tim peneliti juga menemukan bahwa Bifidobacterium breve secara genetik memiliki gen yang dapat mengkode ekspresi enzim-enzim pencernaan yang mampu untuk mencerna nutrisi yang terdapat di dalam membran sel, sehingga lebih efektif dalam membantu proses metabolisme.
Baca sambungan di halaman 3: Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi