Bagaimana Penularan Cacar Monyet?
Menurut berbagai studi, cacar monyet ini dapat menular dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang terinfeksi virus monkeypox.
Termasuk melalui kontak erat, dari kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit. Lingkungan dan udara di sekitarnya juga dapat terkontaminasi virus monkeypox. Misalnya ketika orang yang terinfeksi menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, benda, elektronik, dan permukaan benda-benda lainnya. Orang lain yang menyentuh barang-barang tersebut dapat tertular.
Penularan juga terjadi jika seseorang menghirup serpihan kulit atau virus dari pakaian, tempat tidur, atau handuk. Bisul, lesi, atau luka di mulut dapat menular, karena virus dapat menyebar melalui kontak langsung dengan mulut, percikan ludah/cairan hidung, dan mungkin melalui aerosol jarak pendek.
Virus cacar monyet ini juga dapat menyebar dari ibu hamil ke janinnya, melalui kontak dari kulit ke kulit saat melahirkan, saat menyusui atau kontak erat dari orang tua ke bayinya atau anaknya.
Apa Gejala Cacar Monyet?
Dilansir dari laman theconversation.com, (https://theconversation.com/monkeypox-this-is-an-entirely-new-spread-of-the-disease-184085) masa inkubasi virus Monkeypox relatif lama. Biasanya berlangsung sekitar 6 hingga 13 hari, dan hingga 21 hari. Kemudian menunjukkan gejala onset pertama selama periode dua hari yang dikenal sebagai fase “prodromal”. Gejala-gejalanya demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening (yang merupakan tanda yang membedakannya dari cacar), nyeri otot, dan kelelahan. Pada tahap inilah pasien dianggap menular.
Selanjutnya, pasien mengalami ruam, biasanya dimulai pada wajah dan secara bertahap menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini menyebabkan rasa sakit dan gatal yang hebat akibat peradangan yang terjadi di sekitar lesi kulit.
Pada galur Afrika Barat, lesi ini awalnya agak jarang dan tersembunyi, dan karena itu mungkin tidak diperhatikan. Penyakit ini biasanya berlangsung dua sampai empat minggu dan cenderung hilang secara spontan di sebagian besar kasus.
Anak-anak yang terinfeksi cacar monyet kemungkinan dapat mengalami komplikasi dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Selain itu individu dengan gangguan kekebalan (terutama mereka yang HIV-positif) memiliki risiko mengalami penyakit yang lebih parah.
Selama wabah Nigeria 2017-2018 yang lalu, empat dari tujuh orang yang meninggal karena penyakit cacar monyet adalah HIV-positif. Wanita hamil juga dapat mengalami risiko tinggi mengingat virus ini dapat ditularkan dari ibu ke janinnya.
Bagaimana dengan Kasus Cacar Monyet di Dunia
Dilansir dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, disebutkan bahwa sebanyak 31.799 kasus Monkeypox yang dilaporkan oleh 88 negara di dunia hingga Jumat tan 12 Agustus 2022 yang lalu.
Amerika Serikat tercatat sebagai negara tertinggi kasus cacar monyet yaitu sebanyak 9.491 kasus. Kemudian Spanyol dengan 5.162 kasus, Jerman dengan 2.982 kasus, Inggris dengan 2.914 kasus, serta Perancis dengan 2.423 kasus.
Selain itu, beberapa negara di Asia telah melaporkan adanya kasus cacar monyet, antara lain UEA16 kasus, India 9 kasus, Libanon 6 kasus, Arab Saudi 5 kasus, Jepang 3 kasus. Sedangkan negara tetangga di sekitar Indonesia juga telah melaporkan kasusnya antara lain Australia 58 kasus, Singapura 15 kasus, Thailand 4 kasus, dan Filipina 1 kasus.
Bacs asmabungan di halaman 3: Bagaimana di Indonesia?