PWMU.CO – Saat membuka acara Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon Maluku, pagi ini (24/2), ada cerita unik yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Sebagai kepala negara yang dikelilingi banyak orang, tentu saja ada berbagai bisikan ketika ada undangan untuk menghadiri Tanwir Muhammadiyah. Ada yang menyarankan untuk hadir, tapi ada juga sebaliknya.
(Berita terkait: Jawaban Jokowi atas Kritik Haedar Nashir tentang 1 Persen Warga yang Kuasai 55 Persen Aset Nasional dan Di Depan Presiden Jokowi, Haedar Nashir: Tidak Boleh Ada Tangan Perkasa Mendikte, Menyandera, dan Menguasai Indonesia)
“Ada yang mbisiki, Bapak kan sudah hadir di Muktamar, kok hadir lagi di Tanwir,” begitu cerita Jokowi yang memang menghadiri acara Muktamar ke-47 di Makassar tahun 2015 lalu. “Di Muktamar hadir, di Tanwir hadir, juga tidak ada-apa,” lanjut Jokowi tentang jawabannya kepada pembisik yang menanyakan kehadirannya kedua kali acara Muhammadiyah.
(Berita terkait: Di Tanwir, Gubernur Maluku Ingin Muktamar Muhammadiyah Mendatang Diadakan di Kota Ambon dan Gaya Dai Cilik Wildan Sentil Gubernur Maluku di Tanwir Ambon)
Bagi Jokowi, memang sudah tentu banyak alasan untuk menghadiri sebuah undangan acara. Tidak terkecuali untuk hadir di Ambon untuk membuka acara Tanwir Muhammadiyah. Sehingga hanya dalam sebulan ini, Jokowi tercatat sudah 2 kali datang ke Ambon.
“Jadi, saya sudah 2 kali datang ke Ambon,” kata Jokowi tentang kegiatannya sebagai kepala negara di bulan Februari 2017 ini. Sebelumnya, pada Februari 2017 lalu, Jokowi juga menghadiri Puncak Hari Pers Nasional pada 9 Februari lalu.
“Pertama, saya cinta Maluku. Kedua, saya cinta Muhammadiyah,” tambah Jokowi tentang alasannya tetap datang ke Ambon meski hanya dalam jangka waktu yang tidak lama.
(Baca juga: Tanwir Muhammadiyah di Ambon Akan Bahas Kedaulatan dan Keadilan Sosial dan 4 Alasan Tanwir Muhammadiyah 2017 Ditempatkan di Ambon)
Terkait dengan sambutan gubernur Maluku, Ir Said Assagaff, yang sebelumnya mengucapkan “selamat datang lagi di Maluku” dalam sebulan, Jokowi pun menjawabnya dengan santai. Bahkan, sambil menyuarakan aspirasi Maluku kepada pemangku negara lainnya.
“Yang terhormat bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku, yang sudah 3 kali ini menyampaikan kepada saya, protes masalah tentang DAU,” kata Jokowi tentang Gubernur Maluku yang memprotes pembagian Dana Alokasi Umum (DAU).
“Pak, kami ini daratannya kecil, tapi lautannya gede. Tapi DAU selalu dihitung pakai hitungan daratan, kami dapatnya kecil, Pak,” kata Jokowi menirukan aspirasi Gubernur Maluku.
(Baca juga: Sukseskan Tanwir Muhammadiyah Ambon, PWM Jatim Berangkatkan Rombongan Besar dan Jelang Tanwir di Ambon, Jamuan Makan Besar di Pabrik ke-49 PT Kelola Mina Laut)
“Ya, mumpung ada Ketua DPR, ini saya sampaikan,” jelas Jokowi yang secara inklusif menyatakan bahwa kewenangan pembagian DAU ini juga berkaitan dengan policy di DPR. Pada saat pembukaan Tanwir, Ketua DPR Setya Novanto juga termasuk salah satu tamu undangan yang hadir.
“Sudah 3 kali saya hitung, Pak Gub,” jelas Jokowi menegaskan jika aspirasi Maluku sudah masuk ke eksekutif, tinggal menunggu dari legislatif. Selain Ketua DPR, hadir pula dalam pembukaan ini adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Panglima TNI, Kapolri, Ketua Otoritas Jasa dan Keuangan (OJK), dan lain-lain. Tidak terkecuali beberapa menteri kabinet kerja. (iqbal paradis)