Rindu Terobati di RS dr Subandi ditulis oleh Humaiyah, kontributor Tanggul Jember.
PWMU.CO-Tampak dua gazebo dan beberapa kursi di panjang di taman yang terletak di tengah area Rumah Sakit dr Soebandi Jember. Beberapa orang asyik berbincang-bincang, dan yang lain bermain HP.
Terdengar teriakan lelaki yang berbaring di ranjang rumah sakit minta pulang. Sesekali terdengar juga suara pompa air memecah keheningan pagi itu, Selasa (23/8/2022).
Aku menuju gazebo sebelah utara. Sudah ada dua pasang suami istri di sana. Kulempar senyum sambil memohon izin.
”Maaf Bu, boleh saya duduk di sini?” tanyaku.
”Silakan, Bu, ini tempat umum,” jawab perempuan setengah baya sambil memberi senyum. Akupun duduk sambil menunggu tes swab yang dijadwalkan pukul 10.30 di taman rumah sakit. Kemudian terjadilah obrolan.
”Bapak gak punya riwayat sakit jantung, Bu. Kemarin waktu periksa Bapak ternyata didiagnosa sakit jantung koroner. Kaget saya. Besok jadwal operasinya,” lanjut ibu itu yang ternyata bernama Sumiyati.
Akupun berkata, kalau jadwal operasinya sama denganku yaitu tanggal 24 Agustus.
”Ibu dari mana?” Ibu setengah baya kembali bertanya.
”Dari Tanggul, Bu,” jawabku. Kemudian pertanyaan selanjutnya apa aktivitasku.
”Saya ngajar di MBS Tanggul, Bu,” lanjutku. Ibu Sumiyati langsung bertanya lagi dengan nada setengah menebak apakah aku aktif di Aisyiyah. Diapun berkata kalau dia juga Aisyiyah.
”Oalah, saya hadir, Bu, di acara Milad Aisyiyah 2019 yang diselenggarakan di MBS Tanggul. Saya Aisyiyah Silo Bu. Wah, kita bersaudara ya. Gak nyangka bertemu di rumah sakit,” jelas Sumiyati.. Kamipun tertawa. Bahagianya bertemu saudara sesama Aisyiyah. Saya aktif di PCA Tanggul.
“Aisyiyah Silo selama ini masih bergabung dengan Aisyiyah Cabang Pakusari. Cabang Pakusari gabungan dari Aisyiyah Ranting Silo, Mayang, dan Pakusari. Berpusat di Pakusari. Namun tak lama lagi, Silo insyaallah akan berdiri sebagai cabang sendiri,” lanjut Sumiyati.
Sumiyati bercerita, berpisah dari Pakusari dan berdiri sebagai PCA baru menjadi agenda Aisyiyah Silo. Calon-calon pimpinan cabang sudah dipersiapkan. Dimulai dengan mencari calon ketua yang masih berusia muda, berwawasan luas dan melek teknologi.
”Biarlah yang muda yang berperan di depan, Bu. Kami yang sepuh-sepuh memberikan dukungan dari belakang dengan maksimal,” lanjut pensiunan PNS guru.
Kamipun asyik membicarakan kegiatan Aisyiyah di cabang masing-masing. Sesekali diselingi obrolan tentang keluarga. Ada rindu terobati di RS dr Soebandi ini. Maklumlah hampir satu setengah bulan semenjak sakit dan menunggu jadwal operasi, aku istirahat dari semua kegiatan di Aisyiyah dan sekolah. Bertemu dengan Bu Sumiyati di RS dr Subandi menjadi obat tersendiri.
Ternyata benar, jika kita mencintai sesuatu pasti akan merindukannya. Demikian juga ketika sudah merasakan cinta kepada Aisyiyah maka pasti akan ada rindu bersamanya. Bagaimana dengan anda, apa ada rindu Aisyiyah saat lama tak bersua?
Editor Sugeng Purwanto