Enam Tokoh Ini Tak Akan Maju Lagi di Musywil Ke-16 Muhammadiyah Jatim, liputan kontributor PWMU.CO Sugiran.
PWMU.CO – Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Sabtu (27/8/2022) memberikan kejutan pada peserta.
Pasalnya pemateri sesi penutupan, Wakil Ketua PWM Jatim Prof Achmad Jainuri mengabarkan beberapa anggota PWM Jatim tidak akan ikut lagi dalam bursa pencalonan di Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-16 Muhammadiyah Jatim, di Ponorogo 24-25 Desember 2022.
Sebelum menyampaikan siapa saja mereka, Achmad Jainuri mengungkapkan PWM Jatim akan menjadi yang pertama melaksanakan musywil setelah Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta 18-20 November 2022.
“Dalam Musywil Ponorogo, selain pembahasan ideologi, maka PWM Jatim akan kekosongan enam orang pimpinan,” ujarnya mengawali informasi tentang mundurnya beberapa tokoh dalam ajang musyawarah tertinggi tingkat wilayah itu.
Pertama Dr M Saad Ibrahim MA yang diproyeksikan menajdi anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Kedua, almarhum Ir Muhammad Nadjikh. Ketiga almarhum Nadjib Hamid.
“Keempat saya sendiri Achmad Jainuri tidak ikut lagi kompetisi untuk ke PWM Jatim 2022-2027. Dan kelima Nur Cholis Huda,” paparnya.
Keenam Prof Zainuddin Maliki yang saat ini duduk sebagai anggota DPR RI dan Ketua DPW Pan Jawa Tengah. “Saya tidak tahu apakah nanti ada aturan membolehkan orang seperti Pak Zainuddin Maliki bisa dipilih sebagai anggota PWM Jatim,” tambahnya. Oleh karena itu, dia melanjutkan, keenam orang ini nanti harus dicarikan penggantinya.
“Mulai sekarang sudah mulai diskusi dengan sejawat di Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) masing-masing. Siapa kira-kira yang layak nantinya untuk masuk ke jajaran PWM Jatim hasil Musywil Ponorogo. Kita ini sudah terlalu tua, dan sudah di PWM Jatim selama empat periode. Sudah cukup dan agar ada regenerasi di tubuh PWM Jatim,” ungkapnya.
Butuh Figur Energik
Ditemui PWMU.CO usai penutupan musypimwil, Achmad Jainuri menyatakan calon yang diharapkan adalah yang mampu melaksanakan program-program yang nanti akan ditetapkan di musywil.
“Perkembangan zaman ‘kan sangat kompleks. Untuk itu membutuhkan sebuah figur yang sangat energik. Misalnya secara fisik tidak lamban lagi. Kami-kami ini kan sudah tua. Itu pertimbangan subyektif saya, walaupun banyak orang mengatakan tidak seperti itu,” jelasnya.
Dia menegaskan para pimpinan di daerah dan atau kota banyak yang masih muda-muda. Karena itu Achmad Jainuri berharap mereka bisa diajukan sebagai calon PWM Jatim.
“Salah satunya ‘kan seperti saya usia sudah tua. Dan saya termasuk paling tua di antara pimpinan di PWM Jatim. Mereka kan banyak yang masih muda-muda. Kita berharap mereka bisa dicalonkan. Kapasitas intelektual juga mumpuni, karena ditempa di tempat masing-masing. Baik itu di amal usaha Muhammadiyah (AUM), ataupum di level pimpinan persyarikatan daerah kabupaten dan kota,” pesannya.
Musywil Ke-15 Muhammadiyah Jatim di Umsida Sidoarjo 14-15 November 2015, menetapkan 13 orang sebagai anggota PWM Jatim periode 2015-2020 (diperpanjang karena Covid-19 sampan 2022). Mereka adalah: Ketua: Dr M. Saad Ibrahim; Sekretaris: Ir Tamhid Masyhudi; Wakil Sekretaris: Dr Biyanto; Bendahara: Dr dr Sukadiono; para Wakil Ketua: Nur Cholis Huda MSi; Prof Achmad Jainuri; ; Prof Zainuddin Maliki; Prof Thohir Luth; Nadjib Hamid MSi; Dr Moh. Sulthon Amien, MM; Ir Muhammad Nadjikh; Prof Imam Robandi; dan Dr Syamsudin.
|
Dalam perjalanan waktu, di antara ke-13 pimpinan itu ada yang mengundurkan diri yakni Imam Robandi dan digantikan Dr Hidayatulloh. Lalu ada yang meninggal dunia: Muhammad Nadjikh dan Nadjib Hamid. Ada yang harus melepas anggota karena aktif memimpin partai, yakni Zainuddin Maliki. Sehingga sekarang hanya ada 10 orang anggota PWM Jatim dengan perubahan beberapa posisi: Hidayatulloh sebagai bendahara, serta Sukadiono dan Biyanto sebagai wakil ketua. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni