Penutupan KKN UMG di Bawean Dimeriahkan Kuis, Tari-tarian, dan Hadrah, liputan kontributor PWMU.CO Ahmad Azharuddin.
PWMU.CO – Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) 2022 di Pulau Bawean yang menerjunkan 44 mahasiswa memasuki masa akhir. Salah satunya kelompok 15 dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Nyimas Wardatul Afiqoh MSA Ak CA beranggotakan 12 mahasiswa.
Kelompok 15 KKN di Desa Sungaiteluk, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik. Kegiatan kelompok 15 KKN UMG resmi ditutup pada Kamis (1/9/2022).
Ketua kelompok 15 KKN UMG Andre Bayu Mahardika menyampaikan setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Mahasiswa kelompok 15 UMG 2022 telah mengabdi satu bulan lebih di Desa Sungaiteluk.
“Dalam acara penutupan ini dihadiri oleh kepala desa serta perangkatnya, ibu-ibu PKK, kepala dusun, kepala sekolah & semua mahasiswa KKN di Desa Sungaiteluk,” ujarnya.
Penutupan KKN UMG, lanjutnya, berlangsung sangat meriah. Hal ini karena penutupan ini dimeriahkan dengan kuiz dan beberapa hiburan dari siswa-siswi UPT SD Negeri 358 Gresik yang menampilkan tari-tarian
“Tak ketinggalan siswa-siswi MI NU 20 Desa Sungaiteluk menampilkan Hadrah. Lebih hebohnya lagi ada kuiz berhadiah yang pertanyaannya ditujukan kepada semua orang yang hadir di acara penutupan tersebut,” jelasnya.
Tetap Menjalin Silaturrahim
Andre Bayu Mahardika juga menyampaikan rasa terima kasihnya yang tak terhingga kepada seluruh perangkat desa maupun masyarakat Desa Sungaiteluk yang telah menerima, mendidik dan membimbing untuk belajar terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk menjalankan program KKN.
“Banyak sekali ilmu yang kami dapatkan selama mengabdi disini. Dan juga mudah-mudahan bermanfaat untuk kedepannya. Terima kasih juga kami sampaikan kepada semua warga Desa Sungaiteluk yang telah mendukung serta membantu kelancaran kegiatan kami selama mengabdi di sini,” terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Sungaiteluk Senin berpesan agar selalu menjalin silaturrahim meski sudah menyelesaikan KKN di Desa Sungaiteluk.
“Semoga para adik-adik mahasiswa KKN di desa kami mendapatkan kesuksesan di bangku kuliah. Dan kalau lulus bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” pesannya.
Andre menambahkan perpisahan memang menyisakan kesedihan. Namun hakikat pertemuan pasti ada yang namanya perpisahan. Terima kasih atas semua bantuan masyarakat Desa Sungaiteluk.
“Terima kasih semua waktunya, pelukkan hangat, keramahan yang warga desa berikan. Tidak banyak yang bisa kami ucapkan selain rasa terima kasih dan rasa syukur atas diterimanya kami di Desa Sungaiteluk,” urainya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.