PWMU.CO– Misi perdana 7 pelajar Ashabul Kahfi SMP Muhammadiyah 7 Surabaya mulai dijalankan. Yaitu berdakwah di Masjid al-Jihad Dupak Jaya, Sabtu-Ahad (3-4/9/2022).
Pelajar Ashabul Kahfi dilantik pada 17 Agustus 2022 lalu. Dalam misi perdana ini mereka mengikuti pembekalan dari takmir dan sekolah.
Ustadzah Dwi, Kaur Ismuba menuturkan, meminta mereka mengimplementasi ilmu berdakwah di masjid ini. Tugasnya seperti menjadi muadzin, imam sholat, ceramah, dan bersih-bersih di masjid.
Ketua Takmir Masjid Ustadz Jufri Musthafa menuturkan, sangat senang dengan kehadiran 7 pelajar Ashabul Kahfi dari sekolahnya para pemimpin ini. ”Apalagi mereka ada yang sudah menghafal 8 juz. Kami bangga. Semoga semakin banyak pelajar di Surabaya seperti 7 pelajar Ashabul Kahfi ini,” katanya.
Dia berharap, misi perdana ini menginspirasi. Takmir telah mempersiapkan segala hal untuk anak-anak. Mulai dari tempat istirahat hingga konsumsi. ”Semangat berdakwah ya. Semoga kelak kalian menjadi pemimpin umat dan bangsa. Aamiin,” tutur Ustadz Jufri yang juga anggota Majelis Tabligh PDM Surabaya.
Jamaah masjid, Hariadi, menuturkan, kami menerima dengan senang hati. Masyaallah programnya menginspirasi dan juga dampak yang didapat anak banyak melatih keberanian sejak dini dan juga supaya terbiasa memakmurkan masjid,” katanya.
Moh. Hidayat, anggota pelajar Ashabul Kahfi menceritakan, ternyata tugasnya tidak berat yang dia banyangkan. ”Saya malah senang bisa kenal jamaah dan bisa bantu masjid,” katanya.
Anggota lainnya, Satriyo menuturkan, ini akan menjadi pengalaman dan cerita buatnya. ”Semoga menjadi pengalaman yang penuh dengan berkah,” ujarnya.
Kepala SMPM 7 Imam Sapari mengatakan, mereka adalah anak-anak hebat yang kelak akan menjadi pemimpin di masanya. ”Mereka sudah kami karantina dan kami bekali terkait tugas mereka,” jelasnya.
Menurut dia, tujuh anak ini adalah angkatan pertama pelajar Ashabul Kahfi. Selanjutnya akan ada 7 pelajar Ashabul Kahfi yang lain. ”Semoga mereka bisa istiqamah berdakwah, meski nantinya mereka telah lulus dari SMP Muhamamdiyah 7 Surabaya,” kata Ustadz Imam Sapari yang juga anggota Pimda 06 Tapak Suci Surabaya.
Penulis Tri Mei Lisnawati Editor Sugeng Purwanto