PWMU.CO – Siapa sangka sekolah yang pernah hanya dapat 4 murid dalam satu kelas itu bisa bangkit dan kini mampu unjuk kebolehan dengan menggelar School Art Festival. Festival yang menampilkan berbagai hasil karya siswa berupa kerajinan seni, tataboga, dan pertunjukkan seni digelar Sabtu (25/2) di halaman sekolah yang beralamat di Desa Pangkatrejo, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Pada tahun pelajaran 2015/2016, SMP Muhammadiyah 4 Maduran ini hanya memiliki 26 siswa, yaitu masing-masing: 12 (kelas VII), 10 (kelas VIII) dan 4 (kelas IX). “Tapi alhamdulillah pada tahun pelajaran 2016/2017 kami mendapat 27 siswa, sehingga total siswa kami sekarang 49. Semoga tahun 2017/2018 ini kami mendapat peserta didik baru yang lebih banyak,” kata Imro’atun Ma’rufah, Kepala Sekolah SMPM 4 Maduran.
(Baca: Lewat WhatsApp, Para Alumni Galang Dana untuk Almamater)
Dia menjelaskan, peningkatan siswa itu tak lepas dari kerja keras warga sekolah dan Pengurus Perguruan Muhammadiyah Pangkatrejo, tempat sekolah bernaung. “Lebih-lebih peran alumni yang tergabung dalam Pergerakan Alumni SMPM 4 atau yang disingkat PASM4,” ujarnya.
PASM4 itulah, kata Im—panggilan akrabnya, yang men-support kami. Bukan hanya melalui pemikiran, melainkan juga dengan mengucurkan dana untuk kegiatan operasional rutin sekolah mapun kegiatan insidentil. “Tahun lalu kita dapat 27 peserta didik baru, tak lepas dari support PASM4, di samping tentu saja Pengurus Perguruan Muhammadiyah dan para guru,” jelasnya.
“Support itu kami jawab dengan kerja keras, termasuk dengan mengadakan festival ini,” kata Im. Dia menambahkan, dengan kegiatan ini, alhamdulillah, anak-anak mampu menampilkan karya seni hasil kreativitasnya, sebagai salah satu pengembangan ilmu yang sudah ditekuninya. “Kami berharap, festival ini mampu membangkitkan semangat warga sekolah, juga warga Muhammadiyah untuk kembali memajukan sekolah tercinta ini.”
SMP Muhammadiyah 4 Maduran—dulu disebut Pangkatrejo–pernah jaya di tahun 80 dan 90-an. Kini para alumninya tersebar di berbagai pelosok negeri dan banyak di antaranya menduduki posisi strategis di bidang masing-masing.
(Baca juga: Saat Ujian di SMPM 4 Maduran Bernuansa Kompetisi Antarpedagang)
Im menjelaskan, School Art Festival yang disponsori oleh Paradila Beautique, pusat kerajinan tenun ikat milik H Miftahul Khoiri, yang juga Ketua Komite Sekolah itu, dibagi menjadi dua bagian. Pertama, kegiatan bazar yang menampilkan hasil olahan masakan siswa-siswi. “Ada 6 stand bazar yang menjajakan bermacam-macam olahan masakan,” katanya.
Guru Tataboga Moh Syobil Birri menambahkan, masakan yang disuguhkan dalam bazar disiapkan sejak pagi dan dibuat sebaik mungkin agar menarik perhatian pengunjung. Bersambung ke halaman 2: Selain menyajikan makanan, bazar juga menyuguhkan …