Salah Kaprah Anak Pintar Membaca oleh Musyrifah, Guru MI Muhammadiyah 2 Karangrejo Gresik.
PWMU.CO– Lulus Taman Kanak-kanak anak belum bisa membaca dan berhitung, banyak ibu-ibu muda pada heboh. Malu anaknya dikatakan terbelakang. Lebih memalukan lagi menyalahkan guru dan sekolahnya yang tidak kreatif.
Tuntutan anak usia dini bisa membaca dan berhitung jadi problem sekarang ini. Orangtua cemas kalau anaknya belum bisa membaca, menulis, dan berhitung saat mendaftar ke SD. Sedih dan galau dirasakan karena merasa khawatir anak tidak bisa mengikuti pelajaran di kelas SD dengan maksimal.
Sekarang ini materi pelajaran siswa di kelas 1 SD sudah cukup tinggi dengan materi ajar yang sudah padat narasinya.
Dengan kenyataan ini pastinya anak tidak bisa dipaksakan jika guru terus melaju dengan narasi yang padat pada materi ajar.
Sebenarnya anak usia transisi setelah 6 tahun masih sulit meninggalkan masa bermain dan butuh adaptasi memasuki usia sekolah dasar.
Di sisi lain ada orang tua yang masih tetap dengan pendapatnya bahwa usia 6-7 tahun adalah usia yang masih layak dan tidak terlambat untuk belajar semuanya. Baik membaca, menulis, dan berhitung.
Orangtua pada golongan ini tidak merasa sedih jika anaknya di usia tersebut masih belajar membaca, menulis, dan berhitung. Karena dia yakin dan percaya anak akan berkembang sesuai kemampuan dan usianya.
Selain itu ada sekelompok orang tua dengan percaya dirinya bahwa anaknya sudah sangat pandai membaca, menulis, dan berhitung. Dia merasa tidak punya beban dan tidak menanggung kesulitan anaknya. Maka terasa santai dan percaya anaknya akan bisa menyelesaikan semua masalah belajarnya di sekolah.
Dari beberapa kenyataan di lapangan, anak-anak sebenarnya mempunyai karakter dan kemampuan masing-masing. Sebagai orang tua kita tidak bisa menyamakan mereka dengan anak orang lain.
Dari berbagai pendapat guru dan pengalaman di lapangan, anak-anak yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung namun tetap didampingi dan dibimbing bisa melampaui kemampuan anak-anak yang sudah lancar membaca dan menulis.
Karena anak-anak yang sudah lancar membaca dan menulis cenderung mengabaikan tugas dari guru, karena merasa sudah bisa dan cepat bosan.
Sementara anak-anak yang masih mulai belajar akan merasa tertantang dan selalu ingin tahu.
Ada beberapa tips anak-anak belajar sesuai karakter dan kemampuan yang harus dipahami guru dan orangtua supaya tak salah kaprah mengajar.
- Sesuaikan belajar dengan karakter dan usianya.
- Ajak belajar bersama sehingga anak termotivasi.
- Jangan paksa anak memahami sebelum usianya.
- Buat suasana belajar nyaman.
- Belajar rutin dan tidak lama.
- Belajar dengan praktik.
Editor Sugeng Purwanto