Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah dan Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Masjid Al-Khoory Kampus UMG KH Faqih Oesman penuh oleh jamaah yang ikut menyalati jenazah Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Dr Eko Budi Leksono MT, Ahad (18/9/2022) malam. Tidak hanya di ruang utama, jamaah meluber di teras masjid.
Sejumlah tokoh hadir memberi penghormatan terakhir. Seperti Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Syafiq A. Mughni, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Prof Biyanto, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Dr Hidayatulloh.
Shalat jenazah, yang dilaksanakan usai shalat Isyak berjamaah, dipimpin oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Muhammad In’am. Sebelum shalat jenazah dilaksanakan, Prof Dr Syafiq A Mughni menyampaikan ucapan belasungkawa mewakili keluarga besar Universitas Muhammadiyah Gresik, warga persyarikatan Muhammadiyah, khususnya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik atas wafatnya Rektor UMG Eko Budi Leksono, Ahad (18/9/22) pagi.
Prof Syafiq–sapaannya–mengatakan, kepergiaannya secara mendadak itu membuatnya hampir saja tak percaya saat mendengar kabar duka pagi tadi. “Karena beliau selama ini sehat. Tidak pernah mendengar keluhan sakit. Tidak ada masalah, tapi tiba-tiba kami mendengar beliau telah meninggalkan kita semua,” ujarnya.
Dia menyatakan tentu ini membawa kesedihan yang sangat mendalam, khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan. “Karena betapa pun beliau adalah seorang bapak dan suami yang menjadi teladan bagi keluarganya. Menjadi penyangga bagi kelangsungan kehidupan keluarga. Ditinggal secara mendadak, tentu ini adalah duka yang sangat mendalam,” imbuhnya.
Dia juga menyadari di antara mereka semua yang hadir itu juga terkejut. “Karena mendengar beliau selalu aktif di persyarikatan Muhammadiyah. Ke sana, ke mari, berjuang memajukan organisasi dan lebih-lebih beliau bekerja keras malam, siang, pagi, dan sore untuk membangun UM Gresik yang betul-betul kita harapkan. Tenaganya sangat dibutuhkan,” sambungnya.
Sekali lagi, Prof Syafiq menerima dan memahami perasaan duka mendalam yang muncul di antara mereka. “Atas nama keluarga, kami menyampaikan terima kasih atas seluruh perhatian, doa yang dipanjatkan untuk beliau, dukungan moral yang diberikan kepada keluarga. Mudah-mudahan Allah SWT memberi balasan,” ucapnya.
Prof Syafiq juga berpesan, seandainya almarhum memiliki perjanjian dan persoalan yang masih belum terselesaikan, maka harap menyampaikan hal itu kepada pihak UM Gresik dan yang khusus bisa menyampaikan langsung kepada keluarga. Dia berharap, “Mudah-mudahan tidak menjadi beban bagi keluarga yang ditinggalkan maupun beban pertanggungjawaban almarhum di hadapan Allah SWT.”
Dia menegaskan, almarhum sosok yang baik, ramah, periang, dan sangat pandai bergaul. “Karena itu, barangkali ada kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, maka atas nama beliau dan keluarga kami memintakan maaf yang sebesar-besarnya,” tambahnya.
Kemudian ia juga menekankan, “Tentu Allah telah menyampaikan, sebagian dari mereka itu telah menyelesaikan masanya, perjalanannya, maka kami yakin beliau akan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT.”
Akhirnya, dia mengajak para pentakziah menjadikan almarhum sebagai teladan. “Aktivis pejuang yang sungguh-sungguh dan dipercaya masyarakat. Mudah-mudahan itu semua menjadi amal kebajikan sehingga mendapat ridha maghfirah dari Allah SWT dan mendapat surga jannatun naim,” ujarnya. (*)