Begini SMP Musapro Menyiapkan Peserta ME Awards 2022; liputan Meriza S. Febriyanti kontributor PWMU.CO dari Probolinggo
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 1 Probolinggo (SMP Musapro) Jawa Timur, mengirimkan lima delegasi terbaiknya dalam ajang Muhamamdiyah’s Education (ME) Awards Special Edition 2022. Kelima siswa yang terpilih adalah Ummi Kulsum (kelas VIII Utsman Bin Affan), Laetitia Everesta Indiantoro (kelas IX Abdurrahman Bin Auf), Nurriyah Shofiatus Sholehah (kelas IX Bilal Bin Rabbah), Shakira Tabina Nurazizah (kelas VII Abu Bakar Ash-Shiddiq), dan Nasywa ‘Azmira Livina (kelas VII Abu Bakar Ash-Shiddiq).
ME Awards 2022 yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PWM Jawa Timur ini dilaunching Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr. Saad Ibrahim MA secara daring 12 Agustus 2022 lalu. Sejak itulah tim bina prestasi Musapro telah mempersiapkan delegasinya untuk memberikan performa terbaiknya di ajang bergengsi yang rutin digelar tiap tahun itu.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Musapro Sri Endah Irhayswarsih mengatakan pihaknya telah mempersiapkan tim terbaiknya tanpa menunggu pengumuman tertulis.
“Kami di amal usaha Muhammadiyah (AUM) khususnya di Musapro sudah tahu kapan waktunya ajang ini diselenggarakan, sehingga tanpa menunggu pengumuman kami sudah mempersiapkan tim dengan baik,” katanya kepada PWMU.CO, Selasa (20/9/2022).
Endah, sapaan akrabnya, menilai penyelenggaraan ME Awards Special Edition 2022 ini difokuskan pada pengembangan bakat-minat siswa di bidang Public Speaking. Seperti lomba pidato bahasa Arab, pidato Bahasa Inggris, podcast, story telling, seni baca al-Quran, dan tahfidhul Qur’an untuk sekolah-sekolah mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK Muhamamdiyah di Jawa Timur.
Salah satu calon delegasi dari SMP Musapro Ummi Kulsum merasa senang sekaligus gugup terpilih mengikuti lomba di ajang bergensi tingkat Jawa Timur ini. Kulsum menjadi peserta lomba pidato bahasa Arab. Dia langsung bersemangat untuk berlatih setelah diberitahu oleh guru pembinanya sebagai delegasi mewakili sekolah tercintanya.
“Saya senang sekali karena bisa terpilih sebagai kontestan yang mewakili sekolah. Tapi, saya juga gugup karena merasa kesulitan dalam menghafal huruf yang dirasa sulit dihafalkan,” katanya kepada PWMU.CO.
Setelah Umi diberitahu untuk mengikuti lomba, dan diberikan teks pidato, dia terlihat sangat antusias berlatih sebagaimana arahan yang diberikan oleh guru pembinanya.
“Saya diminta menghafalkan setidaknya tiga paragraf oleh guru pembina (Yuniati) dan alhamdulillah saya berhasil menghafalkan dalam waktu dua hari,” kata siswa berusia 13 tahun ini
“Setelah berhasil menghafal beberapa paragraf, saya langsung melakukan latihan rutin selama seminggu,” tambahnya.
Guru Pembina lomba SMP Musapro Yuniati menyampaikan Umi Kulsum merupakan salah satu peserta yang terpilih melalui kegiatan Quranic Program (QP) yang rutin dilaksanakan di sekolah.
Yuniati menilai Siswa ini memiliki bakat dalam berpidato bahasa Asing khususnya bahasa Arab. Yuniati juga terus mengajak siswanya berlatih secara intens sehingga dapat memenuhi target waktu yang telah ditentukan untuk mengunggah video dan melakukan pendaftaran.
“Meski tergolong masih remaja, namun dalam menghafal teks dan berpidato, anak ini terbilang sangat mahir,” katanya menilai.
Quranic Program
Perasaan yang sama juga hadir drai salah satu delegasi dari lomba bahasa Arab, Nurriyah Shofiatus Sholehah. Shofi, panggilan akrabnya mengaku senang ketika dipilih untuk berpartisipasi dalam ajang ini.
“Saya senang ketika dipilih sekolah mengikuti lomba pidato Bahasa Arab dan dapat mewakili sekolah di kompetisi Jawa Timur ini,”ucapnya
Shofi menceritakan sempat mengalami kesulitan dan tantangan tersendiri dalam menyiapkan diri sebelum pengambilan video. Khususnya dalam mengatur intonasi nada saat berpidato.
“Selain harus menghafalkan, saya masih belum bisa mengatur intonasi, seringnya terlalu cepat. Sehingga guru Pembina sering mengingatkan agar ritmenya diperlambatkan sedikit,” katanya.
Yuniati mengatakan dalam pemilihan delegasi lebih diutamakan yang sudah fasih dalam mengaji. Untungnya, di SMP Musapro memiliki program unggulan yaitu Quranic Program sehingga dirinya tidak merasa kesulitan dalam memilih siswa yang diikutkan dalam ajang bergensi tingkat Jawa Timur ini.
“Di SMP Musapro ini ada Quranic Program yang rata-rata siswanya masuk kategori kelas mahir. Jadi, kita langsung memilih yang sudah bisa mengaji, baik itu dalam hal tajwid serta mahir dalam bacaannya terutama makhrojnya sudah benar,” jelasnya.
Guru Bahasa Inggris ini memiliki strategi tersendiri untuk menyiasati siswanya agar sukses mengikuti ME Awards termasuk pada tahap awal pendaftaranya. Dia menetapkan target untuk memberikan waktu latihan selama sepekan kepada seluruh delegasi.
Hal ini dilakukan agar tidak tertinggal untuk upload semua dokumen pendaftaran termasuk unggahan video lomba. Mengingat batasan waktu yang diberikan oleh panitia hanya hingga tanggal 11 September 2022 pukul 23.59 Wib.
“Untuk latihan ana-anak hanya punya waktu sepekan, karena setelahnya harus membuat video.,” katanya
Sementara itu, untuk delegasi lomba pidato bahasa Inggris, SMP Musapro mengirimkan dua siswanya yakni Laetitia Everesta Indiantoro dan Shakira Tabina Nurazizah. Guru pembina lomba Ria Ratnasari mengatakan telah mempersiapkan dua delegasi terbaiknya ini jauh sebelum acara resmi ini di umumkan.
Kedua siswa ini termasuk siswa yang tergabung dalam program kelas unggulan Bahasa di sekolah. Ria berharap anak-anak yang menjadi delegasi sekolah dalam ME Awards Special Edition 2022 akan menjadi inspirasi bagi siswa lainya sehingga turut termotivasi dalam belajar dan berprestasi.
“Semoga anak-anak yang mewakili sekolah dapat menginspirasi teman-temannya. Mereka dapat turut merasa bangga dan bisa mengikuti jejaknya dan semakin giat belajar dan berprestasi,” imbuhnya.
Tantangan
Di temui PWMU.CO di ruang kerjanya, Endah menceritakan tantangan yang dihadapi di lapangan dalam mempersiapkan tahunan ini. Seperti saat pengambilan video, timnya harus mengulang beberapa kali agar videonya utuh dan tidak terpotong. Mengingat dalam persyaratan yang ditentukan panitia, video tidak diperbolehkan di edit
“Karena ajang ini sifatnya daring, terkadang anak-anak saat perekaman video merasakan gugup yang berlebihan sehingga harus melakukan berkali-kali,” ujarnya.
“Anak-anak terus berusaha yang terbaik dengan berlatih agar pengucapannya lancar, tidak terbata-bata, dan tidak terpotong karena mengingat persyaratan lomba ini tidak boleh diedit,”kata guru Bahasa Indonesia ini.
Bahkan, lanjut Endah pada detik-detik deadline pendaftaran timnya nyaris ketinggalan. Mengingat ada satu delegasi yang belum mengirimkan video rekamanya.
“Nyaris kami ketinggalan kereta alias gagal mendaftar. Bukan karena sinyal yang lemot atau pun data internet yang tidak memadai, melainkan dari salah satu kontestan yang tak kunjung mengirim video,”katanya sambal tersenyum mengingat peristiwa itu.
Endah mengatakan rasa kebersyukuranya karena memiliki tim yang solid di sekolahnya. Guru pembinanya gigih melatih siswanya juga di dukung banyak tim, seperti Aminudin yang membantu dalam proses pendaftaran dan Meriza Febriyanti yang bertugas sebagai editor video. Akhirnya, segala kesulitan yang dialami ini diakhiri dengan video para kontestan yang berhasil didaftarkan oleh Aminudin pada Ahad (11/9/2022).
“Alhamdulillah akhirnya dengan tim yang solid, SMP Musapro dapat mengirimkan delegasi terbaiknya sesuai dengan waktu yang direncanakan pada hari akhir pendaftaran. Semoga mereka meraih bonus juara,” harapnya. (*)
Editor Mohamamd Nurfatoni/AS