Safari Pantomim SDMM: Seni Pertunjukan tanta Kata-Kata, Liputan Wardatul Khumairok, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jawa Timur, menyelenggarakan Safari Pantomim, di Aula SDMM, Sabtu (1/9/2022) pagi.
Ketua Tim Teater SDMM Ida Poerwaningrum menjelaskan acara ini diikuti oleh siswa teater dan guru SDMM, serta guru-guru TK Aisyiah dan TK lainnya di Kabupaten Gresik.
Acara ini mengundang narasumber Muhammad Alfan Zuhri atau lebih dikenal dengan nama Kak Alfantomim dari Sekolah Pantomim Nusantara Jombang, Jawa Timur.
Safari Pantomim dikemas dalam bentuk edukasi, mini workshop, dan performance pantomim. Sebelum masuk ke acara inti, MC Eka Yunita Rakhmawati memberikan pengantar. “Pantomim adalah seni pertunjukan tanpa kata-kata. Hanya dibutuhkan gerakan tubuh dan ekspresi wajah,” ujarnya.
Tepuk riuh peserta pun membersamai naiknya Kak Alfantomim ke atas panggung. Dia berkenalan melalui pemutaran video profil.
“Dunia pantomim sangat sederhana, bukan melalui bicara sehingga paham pantomim. Tetapi harus menjadikannya sebagai upaya refreshing karena pantomim adalah dunia hiburan,” ujarnya mengemukakan alasan tertarik dunia pantomim.
Dua juga menambahkan quote, “Pantomim sejati mati pun meninggalkan seniman.”
Sebelum masuk ke mini workshop, para peserta diajak brainstorming dengan menyayikan lagu Aku Seorang Kapiten yang disertai gerakan untuk melatih imajinasi. Para peserta sangat antusias. Mereka bernyanyi dengan lantang disertai gerakan berdasarkan imajinasi mereka.
Pengertian Pantomim
Materi pertama tentang pengertian pantomim. Kak Alfantomim menjelaskan, pantomim berasal dari kata panto atau gerak dan mime yang berarti ekspresi. Pantomim tidak selalu berupa komedi tetapi juga bisa berupa tragedi dan satire (sindiran).
Dia menerangkan, pantomim, berdasarkan perkembangannya, dibagi menjadi dua. Yakni pantomim klasik dan modern.
Pantomim modern berkembang berkolaborasi bersama seni teater atau dance. Pantomim modern juga dibantu teknologi untuk mendukung pertunjukan misal dengan layar proyektor yang menampilkan latar tempat pantomim. Sedangkan pantomim klasik sangat mengandalkan gerakan tubuh dan mimik wajah saja untuk bercerita.
“Pantomim juga disebut sebagai seni imajinasi di mana bentuk pertunjukan lebih mengutamakan daya imajiner. Cerita hanya disampaikan melalui bahasa tubuh dan bentuk wajah,” terang dia.
Adapun unsur pembentuk pantomim meliputi empat unsur:
- Ekspresi wajah (mimik). Seorang pemain pantomim atau dikenal dengan istilah pantomimer sangat mengandalkan mimik atau ekspresi wajah untuk menjelaskan suatu keadaan seperti sedih, marah, kecewa.
- Gerak tubuh seorang pantomimer akan membuat suatu yang tidak ada menjadi ada melalui imajinasi.
- Musik, yang terbagi menjadi tiga: musik latar (tempat), musik suasana (suasana hati digabung dengan musik latar), dan musik efek.
- Kostum pantomim menjadi pelengkap dan pendukung penampilan. Kostum tidak selalu harus berupa motif zebra yang menjadi identitas klasik pantomim, tetapi bisa disesuaikan tema cerita.
Setelah penjelasan singkat mengenai pantomim, para peserta dibagi menjadi dua kelas belajar: anak-anak dan dewasa. Kelas anak-anak diajak langsung praktik berlatih bersama tim Sekolah Pantomim Nusantara. Sedangkan untuk kelas dewasa dimulai dengan diskusi untuk sharing cara melatih anak bermain pantomim.
Para peserta sangat antusias mengikuti sesi diskusi ini. Banyak peserta yang bertanya kiat-kiat melatih peserta didiknya untuk bermain pantomim. Kak Alfantomim pun menejelaskan tahapan berlatih pantomim. Yang paling utama dan pertama adalah memberikan kepercayaan kita kepada anak-anak.
“Saat melatih anak-anak usia TK kita harus mengenalkan dulu apa itu pantomim sehingga akan tergambar imajinasi anak. Kemudian anak dilatih senam wajah dan belajar kosakata gerak. Ajaklah anak untuk beriskusi untuk penampilannya jangan memaksakan keinginan kita terkait penampilan anak,” terang Kak Alfantomim.
Setelah sesi tanya jawab, kelas dewasa diajak berlatih gerakan pantomim. Dimulai dengan berlatih kosakata gerak, dilanjutkan dengan berlatih gerakan-gerakan dasar pantomim.
Acara ditutup dengan penampilan pantomim dari Sekolah Pantomim Nusantara. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni