Pemuda Muhammadiyah Malang Dukung Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Malang Ibnu Rizal.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Malang Jawa Timur menggelar aksi solidaritas dan mendukung usut tuntas Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan.
Sebelumnya sekelompok aktivis muda Muhammadiyah yang terdiri dari Pemuda Muhammadiyah, Kokam, Lazismu dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) melaksanaan shalat ghoib untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Masjid Nurul Hidayah Kepanjen Kabupaten Malang, Rabu (5/10/2022)
Usai melaksanakan shalat ghaib, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan aksi solidaritas di halaman Stadion Kanjuruhan.
Dalam aksi tersebut, PDPM Kabupaten Malang menyampaikan orasi kemanusiaan sebagai bentuk respon atas Tragedi Kanjuruhan yang menelan 131 korban jiwa.
“Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 adalah tragedi kemanusiaan luar biasa. Ratusan jiwa meninggal hanya dalam waktu sekejap. Kita tidak akan tinggal diam atas peristiwa ini,” ucap Ketua PDPM Kabupaten Malang Jumain dalam orasinya dengan suara lantang.
Jumain juga mengapresiasi langkah sigap Presiden Joko Widodo yang telah turun langsung dan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
“Saya mendukung upaya Presiden Joko Widodo yang telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta. Kasus ini memang harus diusut tuntas,” tegasnya.
Seperti diketahui pada hari yang sama, Presiden Jokowi datang ke Malang untuk menjenguk korban yang dirawat di RSUD Saiful Anwar Malang dan mendatangi Stadion Kanjuruhan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa tragedi Kanjuruhan harus diusut tuntas.
Sebagai langkah kongkrit untuk menginvestigasi kasus tersebut, Presiden telah membentuk Tim Pencari Fakta Independen yang diketuai oleh Menkopolhukam Prof Mahfud MD.
Usai menggelar aksi solidaritas, Jumain mengajak peserta aksi untuk mendatangi rumah salah satu korban Tragedi Kanjuruhan yang juga merupakan siswa SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen.
“Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Malang turut berbela sungkawa. Dan kami memberikan santunan untuk keluarga korban yang ditinggalkan,” tuturnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.