Workshop Majelis Dikdasmen PCM Dukun Hadirkan Dua Narasumber; Liputan Safinatun Najah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun, mengadakan Workshop Penguatan Ideologi Muhammadiyah dan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Acara ini diselenggarakan di Aula KH Ahmad Dahlan, kompleks Masjid Al Muhajirin, Mojopetung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu-Ahad (8-9/10/2022).
Acara dibuka Ketua Majelis Dikdasmen PCM Dukun Firman Susanto Noor SE. Dia menjelaskan cara berpikir seseorang itu ada dua macam. Pertama, growth mindset yaitu cara berfikir seseorang yang tumbuh dan berkembang. Kedua, fixed mindset: pikiran bahwa bakat seseorang tetap atau tidak dapat berubah.
“Guru-guru yang baik akan melahirkan anak didik yang baik, berkembang, dan bermanfaat,” ujarnya.
Dua Narasumber
Narasumber hari pertama Sabtu (8/10/2022) adalah Drs H Luthfi MPd, Anggota Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan. Dia menyampaikan materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Luthfi membuka materi dengan mengutip surat ash-Shaff ayat 4 dan surat al-Qasas ayat 26. Dari dua ayat tersebut dia mengambil kesimpulan, pertama, perang dalam ash-Shaff ayat 4 bukan hanya dengan pedang melainkan perang melawan kebodohan dengan membawa pena dan kertas.
Kedua, sesuai dengan al-Qasas ayat 26, pemimpin dalam suatu organisasi harus kuat fisik dan mentalnya dan dapat di percaya.
Oleh karena itu, dia berpesan: “Menjadi guru Muhammadiyah harus mempunyai integritas dan profesionalitas karena kita para guru Muhammadaiyah adalah pemelihara, pelangsung, dan penyempurna Muhammadiyah.”
Narasumber hari kedua Ahad (9/10/2022) ialah Kepala SMA Muhammadiyah 1 Gresik Ainul Muttaqin SP MPd dengan materi Kurikulum Merdeka.
Dia menerangkan tentang Capaian Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka yang terdiri dari 6 fase (A-F), yaitu: Fase A (SD/MI kelas I-II); Fase B (SD/MI kelas III-IV); Fase C (SD/MI kelas V-VI); Fase (SMP/MTs kelas VII-IX); Fase E (SMA/MA kelas X) dan Fase F (SMA/MA kelas XI-XII).
Ainul juga menjelaskan tentang Profil Pelajar Pancasila yang memiliki enam dimensi, yaitu: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.
“Jadi Implementasi Kurikulum Merdeka berupaya untuk memulihkan pembelajaran demi mewujudkan pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni