PWMU.CO – Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) Dukun bersama Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Dukun melaksanakan Musyawarah Cabang (Musycab) bersama Ahad (31/12/2023).
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Ketua Panitia, Ferdian SKom yang menyampaikan harapan agar kegiatan bisa terlaksana dengan lancar.
“Alhamdulillah, musycab bersama PCNA Dukun dan PCPM Dukun akhirnya terlaksana juga hari ini. Saya mewakili panitia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi hadirin sekalian. Semoga Musycab hari ini bisa berjalan lancar hingga selesai nanti,” ucapnya.
Sebagai tanda dibukanya Musycab, Muhammad Wasil SPdI, selaku Ketua Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun memberikan sambutan yang membahas perbandingan kondisi kader Muhammadiyah pada periode sebelumnya dan periode saat ini.
Dalam sambutan tersebut, dia menyampaikan dulu kader-kader Muhammadiyah di Kecamatan Dukun semakin menipis, tetapi kini telah muncul kader-kader baru yang siap melanjutkan persyarikatan.
“Di periode sebelumnya, kita dari pihak PCM merasa khawatir dan juga sedih karena kok kader kita ini makin menipis, ke mana para pemuda-pemuda Muhammadiyah ini? Dari masing-masing ranting yang ada di wilayah Kecamatan Dukun kok tidak ada lagi yang masuk. Kekhawatiran terus terngiang-ngiang di pikiran kita yang ada di PCM. Namun, alhamdulillah setelah periode yang baru ini saya pribadi bahagia karena mulai muncul kader-kader baru dan usianya masih muda,” ujarnya.
Di samping berfokus pada kondisi kader yang mengalami kenaikan, beliau juga menyinggung soal politik di tengah-tengah sambutan. “Selain itu, kita ini kan sudah mendekati politik. Jadi pesan kami dari pihak PCM, ayo kita berpolitik dengan cantik, silakan berpolitik dengan dewasa, silakan berpolitik yang menyejukkan bagi yang lain,” lanjutnya.
Muhammad Wasil berpendapat generasi muda seharusnya memiliki pilihan yang jelas, dan tidak saling menjatuhkan jika pilihannya tidak sama. Jangan sampai kita terpecah belah atau bahkan bermusuhan antar saudara di persyarikatan.
Di akhir sambutannya, dia menegaskan mlMusycab adalah pintu masuknya kader. “Musycab ini adalah pintu masuknya kader, kalau pintu masuknya tidak dibuka dengan lebar, kiro-kiro oleh piro? Jadi di saat kita bermusycab kita harus menggembirakan, kita harus semangat untuk menjadi kader Muhammadiyah.”
Ke depan, sambungnya, dengan adanya Musycab bersama ini, PCNA Dukun dan PCPM Dukun selalu kompak agar dapat melahirkan kader-kader yang siap berjuang dalam Muhammadiyah dan juga memajukan Muhammadiyah. (*)
Penulis Nur Halisa Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post