PWMU.CO – Tidak butuh waktu lama, akhirnya Muhammadiyah segera punya Universitas Muhammadiyah di Malaysia. Tidak dengan membangun sendiri kampus dari bawah layaknya di Indonesia, tapi dengan membeli saham mayoritas salah satu perguruan tinggi di Malaysia. Yaitu “Asia E University”, yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia
“Berdasarkan surat dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah bertanggal 2 Februari 2017 lalu, Universitas Muhammadiyah Surabaya ditunjuk sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang diamanahi untuk membeli mayoritas saham Asia E University itu,” jelas Rektor Unmuh Surabaya, DR dr Sukadiono, di Surabaya (7/2). Tugas itu tertuang dalam surat PP bernomor 04/TGS/I.A/2017.
(Baca juga: Muhammadiyah Segera Dirikan Universitas Muhammadiyah di Malaysia, Begini Persiapannya)
Pembelian saham “Asia E University” ini secara keseluruhan dibebankan kepada konsorsium Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), yang jumlahnya ini 12. Selain Unmuh Surabaya, ke-11 PTM lainnya adalah Unmuh Yogyakarta (UMY), Unmuh Surakarta (UMS), Unmuh Malang (UMM), Unmuh Jakarta (UMJ), dan Unmuh Semarang (Unimus).
Selain itu, juga ada Unmuh Sumatera Utara (UMSU), Unmuh Palembang, Unmuh Purwokerto, Unmuh Makassar (Unismuh), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, dan UM Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. “Selain ditugasi untuk membeli saham, ke-12 PTM ini juga ditunjuk PP Muhammadiyah menjadi pemegang saham,” jelas Sukadiono.
(Baca juga: 4 Unmuh Masuk 19 Kampus Unggul Se-Jatim: UMM Juara Pertama sejak 9 Tahun Lalu)
Rektor yang juga Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini menjelaskan, di Malaysia terdapat dua jenis PT. Pertama adalah “public university”, dan yang kedua adalah private university. Untuk private university, sahamnya dimiliki oleh beberapa orang atau konsorsium. “Nah, 12 PTM mengakuisisi jenis private university,” jelas Sukadiono tentang status Asia E University.
“Sementara nilai investasinya sekitar Rp 150 miliar yang dibagi ke 12 PTM,” ujarnya. Dengan diambilalihnya saham Asia E University, maka namanya diubah menjadi University Consorsium Muhammadiyah Malaysia (UCMM).
(Baca juga: Inilah Keunggulan Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Berusia Muda Belia, Sudah Mendunia: Inilah Gebrakan Unimus)
Dirinya menyatakan, sebagai pemegang saham mayoritas, pimpinan perguruan tinggi nanti dipilih dari kalangan Muhammadiyah yang ada di Malaysia yang akan ditunjuk oleh PP Muhammadiyah.
Suko kemudian menjelaskan alasan memilih akusisi PT di Malaysia. Pertama, karena mudahnya proses pendirian PT dibanding negara-negara lain. Alasan lain, banyak PT di Negeri Jiran itu yang sudah masuk kategori “world class university”. “Kebanyakan laboratorium PT di Malaysia sudah siap untuk pengembangan S3,” jelas Sukadiono tentang langkah mengakuisisi ini.
(Baca juga: Inilah 79 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Penerima Pendanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tahun 2017)
Meski diakuisi Muhammadiyah, UCMM tetap mengikuti kurikulum yang berlaku di Malaysia. Begitu juga proses penerimaan mahasiswa baru pun mengikuti jadwal di Malaysia. “Kami juga sudah cek soal ijazah di sana kepada Kemenristekdikti. Ijazahnya diakui dan tidak ada masalah,” terang pria yang juga dokter ini.
Selamat, semoga mampu menebar Islam Berkemajuan untuk peradaban dunia yang berkemajuan. (dede/aan)