Deg-degan
Untuk penampilan spesial di Puncak Bulan Bahasa 2022 itu, Aisyah telah mempersiapkannya sejak dua hari sebelumnya. Kepada PWMU.CO, Aisyah menyatakan deg-degan banget. Meski begitu, dia senang bisa mengajak adik-adik mengenal bahasa isyarat.
Bahkan Aisyah masih merasa deg-degan saat berjalan pulang meninggalkan lapangan. Konselor SD Mugeb Sayyidah Nuriyah SPsi pun mengajaknya duduk dan mengatur napas agar lebih tenang.
Perasaan itu sesuai dengan hasil pengamatan sang bunda. “Dia agak gerogi di penampilan outdoor perdananya, apalagi disaksikan banyak sekali adik-adik,” ungkap Ratna. Sebanyak 900 siswa sekolah ramah anak itu memang antusias menyimak cerita Aisyah.
Meski tampak agak sedikit gugup tapi kepala SD Mugeb—sekaligus ayah Aisyah—M Nor Qomari SSi menilai penampilan putri sulungnya itu berjalan sesuai yang telah disiapkan bersama bundanya. “Agar tidak lupa, saya minta Aisyah menuliskan kembali alur ceritanya di beberapa lembar kertas kecil,” ungkapnya.
Ari lantas mengungkap, Aisyah sengaja menyiapkan kostum aksesoris kepala khas Minangkabau itu agar ceritanya lebih mengena. Hal ini dibenarkan istrinya. Ratna menceritakan mereka menyewa aksesoris itu di dekat sekolah Aisyah.
Penampilan ini juga mendapat dukungan dari adiknya, Mochammad Grisse Alfahrizi, yang kini duduk di kelas III Smart. Saat di rumah, Fachri memotivasi Aisyah berlatih agar menampilkan aksi terbaiknya. Dia juga sesekali meluncurkan keusilannya saat Aisyah berlatih dengan bunda mereka. Ini bagian dari tantangan persiapan Aisyah hingga sukses bercerita dengan bahasa isyarat di sekolah penggerak tahap I itu. (*)