PWMU.CO – Umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah patut bersyukur. Sebuah mini market bernama Halal Mart Muhammadiyah (H2M) berdiri di Kota Malang, tepatnya di Komplek SD Muhammadiyah I Jalan Kawi No 7.
Sesuai dengan namanya, mini market itu adalah milik Muhammadiyah karena didirikan oleh Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang melalui MEK Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Klojen.
(Baca juga: Setelah Maida Dilaunching di Surabaya, Aisyiyah Malang Hadirkan Roti Aica)
“Ini membukakan harapan besar bagi pelaku ekonomi di kota Malang,” kata Nugraha Hadi Kusuma, Ketua MEK PCM Klojen, kepada pwmu.co, Senin (13/3) pagi. Dia menjelaskan, semua itu berawal dari keinginan warga Muhammadiyah untuk memberikan solusi terhadap persoalan ekonomi.
“Maka pada bulan Januari lalu kami bersinergi dengan semua Majelis dan Ortom PCM Klojen dengan menawarkan permodalan pada warga Muhammadiyah melalui grup WatshApp. “Dan luar biasa. Dalam waktu 24 jam, ‘saham’ tersebut ludes,” ucapnya.
(Baca: Perkuat Spirit ‘Jihad Ekonomi’ agar Umat Berjaya di Sektor Ekonomi)
Nugraha mengatakan, Halal Mart merupakan amal usaha di bidang ekonomi yang menyediakan berbagai macam kebutuhan internal warga Persyarikatan dengan produk–produk yang halal dan berkwalitas. “Ini juga berfungsi sebagai closing market (pasar tertutup yang berbasis warga Muhammadiyah).”
Hadirnya Halal Mart, kata Nugraha, juga untuk mewadahi kreativitas dan inovasi warga Muhammadiyah yang luar biasa itu. “Mereka banyak menghasilkan produk yang layak jual, tetapi terkendala dengan pemasarannya,” kata dia.
Oleh karena itu, tambah dia, dalam suplayer Halal Mart ini diutamakan dari warga Persyarikatan, tentunya dengan ketentuan sesuai standar halal dan thoyib (baik) sebagaimana yang ditetapkan oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah. ”Tidak hanya dari Malang, kami juga menunggu produk dari daerah lain,“ jelas Nugraha.
Pengelolaan Halal Mart Muhammadiyah yang pertama ini dipercayakan pada IMM Cabang Malang. “Ini untuk menunjukkan sinergitas. Alhamdulillah dalam tahap studi kelayakan, respon dari warga Muhammadiyah khususnya dan masyarakat umumnya, sangat bagus. Nah untuk selanjutnya bisa jadi pengelolaannya diserahkan ke IPM, Pemuda Muhammadiyah, atau yang lain, asal mau konsisten dan profesional,” ujar Nugraha.
(Baca juga: Ketika Dahnil Simanjuntak Ajak Pemuda Muhammadiyah Bangun Ekonomi Tertutup)
Halal Mart melakukan tahap studi kelayakan mulai 28 Pebruari 2017 dan rencananya akan pada 19 Maret 2017. Nugraha berharap dalam 1 tahun ini bisa berdiri 3 outlet. “Karena banyak sekali yang ingin bergabung dengan kami. Yang ‘nanam’ saham itu bukan dari Malang saja lho, tapi juga yang dari luar kota bahkan luar pulau,” jelas Nugraha.
Dia menjelaskan, sistem permodalan yang dipakai adalah menggunakan SUM (Satuan Unit Modal). “Ini terinspirasi dari pengaturan shaf pada jamaah shalat,” kata dia. Setiap investor, jelasnya, memasukkan investasinya dalam lembaran SUM yang akan dikembalikan setelah 18 bulan secara utuh. “Pemilik modal akan mendapatkan bagi hasil sesuai prosentasenya seumur hidup sepanjang H2M beroperasi,” paparnya.
“Yang jelas AUM ini dikelola berdasarkan kaidah amal usaha di mana pada outlet SD Muhammadiyah I ini, pemiliknya PCM Klojen, penyelenggaranya MEK PCM Klojen, dan pengelolanya Divisi Ekonomi IMM Cabang Malang Raya,” ujar Nugraha.
Sementara itu Ketua PCM Klojen Ir Ikhtibar Nawa Atmaja sangat senang dengan adanya H2M “Jelas ini akan sangat membantu menggiatkan gerakan jihad ekonomi di Kota Malang,” katanya. Dia berharap, Halal Mart ini bisa membantu memasarkan produk para warga Muhammdiyah.
(Baca juga: Dirikan SPBU Mini, Jihad Ekonomi PC Muhammadiyah Sumberrejo)
“Karena saya tahu sendiri, rata–rata di Klojen ini orang pasar, apalagi Aisyiyah, sangat kreatif. Masing–masing punya produk yang layak jual. Jadi sebuah keharusan untuk mendukung amal usaha baru ini,” ucapnya.
“Untuk itu mari kita mulai belanja di Halal Mart dengan datang langsung ke outlet atau melalui delevery order,“ ajaknya. Ayo belanja ke Halal Mart! (Uzlifah)