Kapal Dharma Kencana VIII bawa 1200 penggembira muktamar asal Sulawesi Selatan; Liputan Kontributor PWMU.CO Syahroni Nur Wachid.
PWMU.CO – Sebanyak 1200 penggembira datang di Pelabuhan Tanjung Perak dengan Kapal Dharma Kencana VII, Kamis (18/11/22) dini hari.
Pukul 01.00, rombongan yang berasal dari Kota Makassar, Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidrap, dan Kota Palopo, Sulawesi Selatan, tersebut merapat ke Kota Surabaya dari jalur laut. Mereka hadir menjadi penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo.
Menyambut kedatangan para penggembira tersebut, panitia lokal Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan, Surabaya, mengerahkan semua organisasi otonom (ortom). Personil ortom, termasuk Kokam bertugas membantu para penggembira yang turun dari kapal. Mereka lalu diarahkan ke Masjid Baitul Hakam, Perak.
Di depan masjid tersebut, sebanyak 21 bus disediakan panitia pusat muktamar. Sembari menunggu keberangkatan bus pada pukul 03.00, para penggembira minum kopi dan jahe yang disediakan takmir secara gratis.
Sutikno SSos, Bendahara Panitia Penyambutan Muktamar menyampaikan harapan, agar kegiatan malam itu penuh berkah. “Alhamdulillah, semoga kegiatan melayani penggembira muktamar dapat limpahan keberkahan Allah SWT,” ujar Ketua PCM Krembangan tersebut.
Sempat Tertinggal 12 Koper
Saat para penggembira turun dari kapal lalu menuju ke Masjid Baitul Hakam, sempat terjadi insiden kehilangan barang bawaan. Sebanyak 12 koper dan tas penggembira ketinggalan di pelabuhan, sedangkan pemiliknya sudah berada di bus.
Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti pihak Kepolisian Tanjung Perak dan petugas porter. Mereka kemudian berkoordinasi dengan Kokam terkait tas dan koper yang tertinggal. Personil Kokam lalu menghubungi panitia agar diumumkan melalui HT masing-masing, terutama yang sudah ada di bus agar bisa dicek.
Dari pengumuman tersebut, ternyata diketahui pemilik 12 tas dan koper yang tertinggal itu dari bus 2. Menindaklanjuti informasi dari personil Kokam, pihak kepolisian kemudian mengantar 12 tas dan koper dengan menggunakan mobil patrol.
Pemilik barang tersebut, salah satunya seorang ibu menyampaikan rasa syukurnya, karena koper dan tasnya tidak hilang. Ibu itu lalu membayar porter tersebut sesuai harga yang disepakati. Sebelum berangkat, panitia membagikan makanan pada para penggembira di dalam bus. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.