PWMU.CO – Sejumlah alumni lintas angkatan Jumat kemarin (25/3) berkunjung ke Pesantren Muhammadiyah Babat, Jalan Pramuka 51 Babat, Kabupaten Lamongan. Kunjungan ini sebagai bentuk respon atas kondisi terakhir pesantren, terutama setelah terdampak banjir awal Maret lalu.
Sebelum ke lokasi pesantren para alumni terlebih dahulu menemui KH Muhaimin selaku Pemangku Pesantren. “Kami bangga dengan kehadiran dan kepedulian para alumni,” ungkap kyai yang juga pengusaha emas itu.
Muhaimin menjelaskan bahwa sepeninggal KH Mukhlis Sulaiman, pendiri sekaligus pengasuh, kondisi Pasantren Muhammadiyah Babat mengalami penurunan, terutama jumlah santri yang menyusut. “Tapi itu bukan faktor tunggal. Dulu banyak santri berasal dari daerah Pesisir Lamongan seperti Brondong, Paciran, Solokuro, dan Laren, yang memilih sekolah di Babat. Tapi karena di pesisir sekarang banyak sekolah unggulan, para orang tua cukup menyekolahkan di daerahnya sendiri,” jelasnya.
“Setelah Pak Kyai Muhlis tidak ada maka PCM Babat, menghendaki pesantren harus ada yang membenahi baik manejemennya maupun pembelajarannya, maka saya diangkat sebagai mudir pesantren,” ungkap Muhaimin soal penunjukan dirinya sebagai mudir atau pemangku pasantren.
Ustdaz Jumain, yang ikut menerima alumni membenarkan kondisi itu. “Tapi setelah manajemen pasantren kita tata rapi dan transparan, perlahan kepercayaan masyarakat tumbuh lagi,” kata wakil mudir pesantren ini.
Salah satu yang telah ditata adalah mengakomodasi kepentingan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat dengan pihak keluarga almarhum KH Mukhlis Sulaiman.
baca sambungan hal 2 …