Edu Expo Tiga Bahasa Menjadi Ujian Praktik Siswa SD Mugeb; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur, menyelenggarakan Ujian Praktik bagi siswa kelas VI secara terintegrasi dalam Edu Expo, Senin-Rabu (21-23/11/2022).
Meski siswa kelas VI tahun pelajaran 2022-2023 belum menggunakan Kurikulum Merdeka tapi sekolah penggerak tahap I ini mulai mengimplementasikannya melalui ujian praktik untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, IPA, PLH, PKN, dan SBdP.
Kata Kepala Sekolah M Nor Qomari SSi, ujian praktik ini dalam rangka menguatkan Profil Pelajar Pancasila bagi siswa. “Memang dibutuhkan kegiatan-kegiatan menarik dan menantang untuk siswa. Melalui kegiatan ujian praktik ini saya yakin akan menjadi pengalaman bermakna bagi mereka untuk menguatkan profil kreatif, bernalar kritis, dan gotong royong,” terangnya.
Proses penilaian ujian praktik dimulai sejak Senin (23/11/2022), di mana siswa mulai berdiskusi di kelas masing-masing untuk menentukan konsep dan persiapan stan bazar yang akan mereka usung. Proses diskusi ini termasuk penilaian mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
“Siswa awalnya bermusyawarah, membagi tugas untuk persiapan stan bazar,” ungkap Nining Novita Asih SSp–Koordinator Kelas V dan VI–kepada PWMU.CO.
Ide Siswa
Menariknya, dalam proses ini pula, tercetus ide siswa untuk menyesuaikan makanan dan kostum dengan tema bahasa–Inggris, Arab, dan Jawa–untuk stan yang telah ditentukan. Siswa kelas VI Jupiter Alesha Naila Berna usul, “Ustadzah, kalau umpamanya makanan yang dijual itu disesuaikan dengan tema stan gimana?”
Teman sekelasnya, Muhammad Rafiandra Bagas, pun mendukungnya, “Iya, sama kostumnya juga, Ustadzah!”
Mendengar ide menarik itu, Nining menyetujui gagasan mereka. “Syaratnya tidak pakai sewa, gunakan pakaian yang kalian sudah punya di rumah, ayo kreatif!” tutur Nining, sapaannya.
Alhasil, mereka langsung gerak cepat bergotong-royong menghias stan kelas masing-masing, Selasa (24/11/2022). Pernak-pernik khas tiga negara itu pun mereka siapkan di atas meja yang telah ditata rapi. Seperti ornamen becak, alat transportasi tradisional yang banyak ditemui di Jawa, juga tempeh yang mereka hias dengan gambar wayang. Ada pula seperangkat teko dan gelas mini untuk air Zamzam yang disandingkan dengan boneka onta.
Begitulah potret hasil curah gagasan siswa untuk menampilkan stan semenarik mungkin. Sebab, kerapian dan keindahan stan termasuk penilaian mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Karena ini ujian praktik, maka tak ada sedikit pun bantuan dari orangtua maupun guru. “Anak-anak sangat totalitas, mereka menyelesaikan semuanya secara gotong-royong,” imbuh Nining.
Edu Expo
Saat hari-H Edu Expo tiba, para siswa langsung menempati posisi masing-masing, Rabu (23/11/2022). Mereka berdiri di balik stan yang telah tertata apik. Untuk memenuhi penilaian mata pelajaran bahasa, siswa berkomunikasi jual beli pakai tiga bahasa, yaitu Inggris, Jawa, dan Arab.
“Ngapunten, kula bade tumbas. Niki pinten reginipun?” tanya Alesha dalam bahasa Jawa saat mengunjungi stan bertema Jawa.
Ketika mengunjungi stan bertema Arab, lain lagi yang dia ucapkan saat menanyakan harga dan jenis produk yang dijual. “Kam si’ron hadadza?” tanya dia dengan sedikit terbata-bata.
“Khomsatu aaalaaafi ruubiyyatin,” jawab Rafi, teman sekelasnya, dalam bahasa Arab juga.
Adapun kesesuaian kostum yang mereka kenakan dengan stannya untuk memenuhi nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Di stan itu, mereka juga menjajakan 2 jenis makanan dan 1 jenis minuman sesuai tema.
Seperti di tema Jawa, ada yang menjual dawet, sinom, semanggi, klepon, lemper, dan putu ayu. Sedangkan di tema Arab ada yang menjual kebab, maryam, cokelat-kurma-kismis, susu kurma, dan air zam-zam. Untuk tema Inggris ada yang menjual spaghetti, burger, dan es cokelat.
Sebagian bahan makanan yang mereka jual itu ada pula yang mereka gunakan untuk sampel uji glukosa. Mereka wajib tahu kandungan bahan tambahan pangan (BTP) dalam produk makanan yang mereka jual. “Uji glukosa pada bahan makanan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,” terang Nining.
Agar jualan mereka laris, sebagian siswa berinisiatif menjajakan jualannya dengan keliling ke kelas-kelas I-V. Setelah proses jual beli usai dan dagangan mereka habis terjual, tugas mereka masih berlanjut. Siswa membuat laporan penjualan untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia. Proses menghitung laba-rugi juga dilakukan untuk memenuhi mata pelajaran Matematika. (*)
Discussion about this post