PWMU.CO – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 1999-2010, KH DR (Hc) A Hasyim Muzadi telah dipanggil ke haribaan Allah swt tadi pagi, (16/3). Bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah 2005-2015, Prof Din Syamsuddin, ternyata memiliki keinginan mulia yang masih belum sempat terwujud.
Keinginan mulia itu adalah mengadakan semacam tausiyah kebangsaan dari 4 ulama besar di Indonesia menyikapi kondisi umat islam dan kebangsaan mutakhir. Keinginan Hasyim tersebut disampaikan oleh Din Syamsuddin saat dihubungi oleh PWMU.CO, (16/3).
(Berita terkait: KH Hasyim Muzadi di Mata Din Syamsuddin dan Pertemuan Puncak Tahunan Muhammadiyah-NU yang Hilang setelah KH Hasyim Muzadi Tak Lagi Jadi Ketua Umum PBNU)
“Saya bersyukur, saya sempat membesuk dan berdoa pada saat beliau dirawat di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang,” jawab Din Syamsuddin ketika ditanya oleh PWMU.CO tentang pertemuan terakhirnya dengan Hasyim Muzadi. Kunjungan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini terjadi pada Senin sore, (16/1), sesaat setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla.
(Berita terkait: Seloroh Din Syamsuddin pada KH Hasyim Muzadi yang Sering Mengisi Pengajian Muhammadiyah)
Dalam pertemuan itu, Hasyim Muzadi memang masih bisa berkomunikasi dengan penjenguknya, bahkan memberikan pesan-pesan kebangsaan. Tidak terkecuali kepada Din Syamsuddin, yang setidaknya dipesani 2 hal oleh Hasyim Muzadi. “Untuk pribadi saya, beliau berpesan agar saya menjaga kesehatan.
(Berita terkait: KH Hasyim Muzadi Wafat, Muhammadiyah Ikut Kehilangan Tokoh Perekat Umat Itu dan Ketulusan KH Hasyim Muzadi dalam Menjalin Hubungan dengan Muhammadiyah)
“Kedua, agar saya dan ormas-ormas Islam untuk menyelesaikan berbagai persoalan umat dan bangsa hingga tidak timbulkan kegaduhan yang tak berakhir,” jelas Din kepada Media Muhammadiyah Jawa Timur ini tentang pesan kebangsaan Hasyim Muzadi.
Dalam pertemuan itu pula, keduanya juga berencana mengadakan semacam tausiyah kebangsaan sebagai upaya menyelesaikan persoalan umat dan bangsa agar tidak timbulkan kegaduhan yang tak berakhir. “Kami bersepakat akan bertemu, antara lain akan melakukan konferensi pers untuk menyikapi kondisi kebangsaan terkini,” jelas Din.
(Baca juga: Dirawat di Rumah Sakit, Tetap Pikirkan Bangsa: 3 Pesan KH Hasyim Muzadi yang Disampaikan ke Haedar Nashir dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Jenguk KH Hasyim Muzadi yang Sedang Dirawat di RS)
Selain keduanya, tokoh yang akan dihadirkan dalam pertemuan itu adalah Pengasuh Pondok Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal, dan Mantan Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid. “Saya berharap sangat agar beliau sembuh. Pertemuan itu pasti ada dampaknya bagi umat Islam,” jelas Din tentang salah satu dampak yang diharapkan dari rencana yang digagasnya bersama Hasyim Muzadi itu.
Manusia berencana, Allah swt yang menentukan. Hasyim Muzadi tutup usia pukul 06.15 WIB, Kamis 16 Maret 2017. Almarhum mangkat pada usia 72 tahun. Kiai Hasyim lahir di Tuban 8 Agustus 1944 dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015. Kiai Hasyim lahir di Bangilan, Tuban, 8 Agustus 1944. (Raya/MN)