PWMU.CO – Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Cabang Lamongan Perwakilan Jawa Timur KH Mustofa Muntasam Lc MAg menyatakan keprihatinannya melihat keadaan umat Islam akhir-akhir ini. “Ada gejala umat Islam yang mayoritas menjadi minoritas,” katanya di hadapan jamaah Pengajian Jumat Pagi (Jumpa), di Masjid At Taqwa, Babat, Lamongan (17/3).
Oleh karena itu, dia mengajak umat Islam menyiapkan masa depan yang lebih baik sebagaimana perintah Allah SWT dalam surat Al-Hasyr ayat 18, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Baca: Shaf Jamaah Shalat Bisa Jadi Cermin Persatuan Umat Islam)
“Allah menyerukan kepada kita agar bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sambil jangan lupa memerhatikan apa yang telah kita lakukan,” ujar Mustofa sambil mengajak jamaah mengevalusi mengapa umat Islam terpinggirkan. “Dan yang tak kalah penting adalah siap siaga menyiapkan masa depan.”
Menurutnya, untuk melakukan semua itu pasti ada tantangannya. “Ada sesuatu yang memang menghalangi dan menjadi tantangan,” kata dia sambil membaca surat Al-Anam ayat 112. “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.”
(Baca juga: Di Pengajian Jumat Kliwon, Kyai Muhammadiyah Babat Ini Sampaikan Kegembiraan sekaligus Kesedihannya)
Oleh karena itu, ujarnya, jangan heran jika setiap langkah dakwah nabi, ulama dan orang-orang yang menegakkan kebenaran akan dimusuhi. “Dan Nabi Muhammad SAW, ketika dimusuhi diperintah Allah untuk bersabar,” tutur dia.
Dalam konteks umat Islam sekarang, lanjut Mustofa, ada 5 kekuatan yang menjadi tantangan umat Islam Indonesia, yaitu kaum liberal yang mengusung paham Muktazilah, aliran Syiah, bangkitnya Komunisme, kelompok Misionaris, dan para pemilik modal etnis tertentu. “Mereka saling membantu dan memberi janji-janji indah,” ucapnya.
(Baca: Ketika Pengajian ‘Jumpa’ Membahas Perjumpaan Hamba dengan Tuhannya)
Mustofa mengungkapkan, musuh para nabi, ulama, dan orang-orang yang mencintai kebenaran itu memiliki ciri-ciri antara lain, sakit hati bila umat Islam mendapatkan kebaikan, bersyukur jika umat Islam saling bermusuhan atau terkena musibah, ingin agar umat Islam menderita, tidak henti-hentinya menciptakan bahaya kepada umat. “Mereka cari kesalahannya, meskipun akhirnya tidak ketemu juga. Kebencian mereka sangat nyata dapat dilihat tindakannya,” ujarnya.
Mustofa menutup ceramah dengan mengutip sebuah hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah,”Bersegeralah dengan amal shaleh sebelum datang fitnah. Pagi-pagi seseorang beriman dan sore ia telah kafir dan sore beriman pagi dalam keadaan kafir. Dan ia rela menjual agamanya dengan secuil harta keuntungan dunia.”
(Baca juga: Meriahnya Jamaah Shalat Subuh di ‘SURGA’)
“Semoga kita menjadi orang yang sadar dengan peringatan Rasulullah SAW itu,” ucapnya di hadapan jamaah yang terdiri dari PRM se-Cabang Babat, warga, dan simpatisan Muhammadiyah.
Hadir pula sesepuh Muhammadiyah KH Khoirul Huda, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat Drs H Abdul Ghaffar MM, Drs H Noor Khozin, Drs H Munashir, Ustadz Tolhah, dan Ustadz Amrozi Mufida. (Hilman Sueb)