PWMU. CO – Bersama dengan masa Pemuda Muhammadiyah yang datang dari berbagai wilayah se-Indonesia, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur ikut serta dalam aksi ‘Kawal KPK’, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi KPK RI, Jakarta, Jum’at (24/3).
Ketua Umum PWPM Jatim Mukayat Al-Amin mengatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang diselimuti oleh awan gelap bernama ‘korupsi’. Karenannya, bangsa ini membutuhkan pencerahan dan dukungan semua pihak untuk menyingkirkan awan gelap bernama ‘korupsi’.
(Baca: Pemuda dalam Bingkai Kebangkitan Nasional dan Jangan Bilang Krisis, Banyak loh Kader Pemuda Muhammadiyah yang Siap Jadi Tokoh)
”Pemuda Muhammadiyah akan selalu setia mengawal dan menyuarakan pemberantasan korupsi,” ujarnya usai memberangkan rombangan 1 bus dan 1 mobil KOKAM PWPM Jatim ke Jakarta, Rabu (22/3) lalu.
Mukayat mengungkapkan, aksi damai yang ilakukan oleh Pemuda Muhammadiyah se-Indonesia tersebut menuntut 3 poin. Pertama, menagih penuntasan “hutang” KPK terkait dengan pengusutan dugaan suap Rp 100 juta Densus 88 Kepolisian RI yang diberikan kepada Suratmi, istri almarhum Siyono.
(Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Aktif Cari Solusi Hentikan Korupsi)
Kedua, Pemuda Muhammadiyah mendukung dan mendesak KPK untuk berani mengusut tuntas Kasus bancakan korupsi E-KTP yang melibatkan banyak pihak. ”KOKAM Pemuda Muhammadiyah akan mengawal KPK sepenuhnya. Terutama dari intervensi politik berbagai pihak atas penanganan Kasus Ini,” jelasnya.
Ketiga, Pemuda Muhammadiyah dengan tegas menolak revisi Undang-Undang (UU) KPK. Kare itu terindikasi berupaya lamahkan KPK, bahkan akan membunuh KPK. ”Pemuda Muhammadiyah berdiri bersama KPK untuk melawan upaya pelemahan gerakan anti-korupsi. Karena korupsi adalah kejahatan peradaban yang merampas kak kemanusiaan,” tandasnya.(izzudin/aan)