
Sinergi IT Mugeb School Berlatih Internet of Thing, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ahmad Nasafi
PWMU.CO – Sinergi IT Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik Jawa Timur mengadakan pelatihan pemanfaatan Internet of Thing (IoT) untuk menyongsong tahun pelajaran 2023-2024, Kamis (29/12/22).
Ketua Tim Sinergi IT Mugeb School Yugo Triawanto MSi menjelaskan salah satu bentuk pemanfaatan IoT ini bisa diterapkan dalam bentuk pemrograman bel otomatis.
“Pemanfaatan IoT di atas bisa dikerjakan dengan media hardware Nodemcu dan DF Player yang nantinya bisa disambungkan dengan sound system sekolah. Untuk backend data kita menggunakan firebase besutan Google, di sana kita disuguhkan database realtime dengan kapasitas 1 gigabyte secara gratis,” jelasnya di Excellent Room Spemdalas.
Dia memaparkan firebase sendiri adalah Backend as a Services (BaaS) yang ditawarkan Google untuk mempermudah para developer aplikasi untuk mengembangkan suatu aplikasi (web dan mobile).
“Sebagai Backend as a Services (BaaS), firebase mampu untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan database, authentication, hosting, API dan sejenisnya.”

Bel Otomatis
Yugo berharap setelah pembuatan bel otomatis, pemanfaatan IoT melalui Nodemcu dan firebase ini nanti bisa dikembangkan timnya dengan menambahkan fitur-fitur yang lain.
“Harapannya nanti kita bisa mengembangkan berbagai fitur yang lain seperti display dengan layar Oled, maupun kita kombinasikan dengan mesin RFID buatan Tim IT,” tuturnya.
Sementara itu untuk mewujudkan programnya, Wakil Kepala SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik ini menghadirkan tim IT Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik Ahmad Mukhlis ST untuk memberikan pelatihan.
Dalam materinya Mukhlis berharap pengembangan IoT dengan media Nodemcu ini bisa dikembangkan ke arah yang lain.
“Kreativitas sangat bisa dikembangkan dari IoT ini, sebab hampir semua peralatan sekarang ini lari ke sana (IoT),” jelasnya.
Anggota Majelis Infokom PCM GKB ini menjelaskan IoT lebih dari sekadar automasi. Jadi pemanfaatan ini nanti sangat mungkin bisa dikendalikan dan diubah polanya sesuai kebutuhan.
“Pembuatan bel otomatis ini hanya trigger saja, saya harapkan nanti tim IT Majelis Dikdasmen PCM GKB bisa mengembangkan ke arah yang lain yang lebih bermanfaat,” harapnya.
Teknisi Sekolah
Mukhlis menyampaikan pengalamannya memperbaiki komputer salah satu sekolah Muhammadiyah yang sering rusak. Setelah ditanyakan teknisi sekolah ternyata komputer tersebut di-standby-kan untuk bel sekolah.
“Kalau menggunakan komputer rawan rusak karena komputer harus standby dari jam 6 sampai jam kepulangan sekolah. Selain itu komputer juga tidak bisa digunakan untuk aktivitas yang lain,” kenangnya.
Dari hal tersebut, muncullah ide untuk menciptakan produk bel otomotis menggunakan Nodemcu ini. Selain lebih hemat listrik, produk ini juga dipastikan lebih tahan banting, hemat tempat, dan yang penting tidak mengurangi jumlah komputer sekolah.
Terlepas dari hal itu, niat awal Mukhlis membuat koding bel otomatis ini untuk diamaljariyahkan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan.
“Khusus bel otomatis ini, bagi sekolah yang membutuhkan monggo bisa dipakai kodingnya. Kalau mau belajar nanti akan kita bantu, sehingga nanti bisa dikembangkan lagi,” ungkapnya.
Untuk bahan bakunya sendiri pembuatan produk bel otomatis ini tidak lebih dari 200 ribu. “Sekolah hanya perlu menyiapkan Nodemcu, Df Player, dan kabel power. Untuk kodingnya nanti kita bisa bantu,” ungkapnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.