Nama-Nama tanpa Jenis Kelamin yang Bikin Diklat Ini Gerr-gerran, Liputan Naimul Hajar, Kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Istilah ‘nama tanpa jenis kelamin’ mencuat saat Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni menjadi narasumber dalam Diklat Jurnalistik yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur, di Aula Nyai Walidah Smamda, Sabtu (28/1/2023).
Begini ceritanya. Dalam diklat tersebut, Fatoni, sapaan akrabnya, memberi beberapa tugas praktik menulis pada 27 guru dan karyawan Smamda yang mengikuti acara tersebut.
Tugas-tugas itu mereka kirim ke ‘WhatsApp Group (GWA) Kontributor Smamda’ yang dibuat khusus sehari sebelum diklat ini digelar. Tentu, sebagai GWA baru, sebagian besar anggota GWA itu tidak dikenalnya. Dia juga belum menyimpan nama-nama anggotanya ke dalam kontak WhatsApp-nya.
Karena itu yang tampil di akun WahstApp adalah nama ‘asli’ yang diberikan oleh pemilik handphone, yang sebagian menggunakan nama singkat, bahkan ada yang memakai nama anaknya.
Nah, ‘nama tanpa jenis kelamin’ muncul saat Direktur Kanzun Book itu membedah satu per satu tugas yang ada di GWA. Sebelum me-rewiew hasil tulisan dia menyapa sang pengirimnya.
“Pak Isa!” ucapnya singkat.Seketika gelak tawa peserta pun bergemuruh.
“Bu Isa,” salah satu peserta menimpali, yang ternyata pemilik nama tersebut. Di GWA nama Isa hanya tertulis Isa Ghulam. Padahal nama aslinya: Khusnul Isa MPd. Dan ternyata Ghulam adalah nama anaknya.
Fatoni yang kecele dan tersipu malu itu lalu berdalih. “Memang banyak nama yang tidak punya jenis kelamin. Seperti nama saya: Nur. Kalau tanpa embel-embel Mohammad dan Fatoni, ‘kan gak jelas: laki atau perempuan,” katanya. Menurut dia nama Isa itu dalam persepsinya adalah laki-laki. Tapi ternyata di sini ada Isa perempuan.
Soal Ghulam dia juga ketukar panggilan. Pasalnya ada peserta laki-laki yang juga bernama Ghulam—Mohammad Ghulam Zakiyan Fadlillah.
Tidak sekali saja Fatoni kecele. Saat menyapa nama yang hanya tertulis ‘Dian’, dia juga salah. Dia memanggilnya Pak, padahal Dian tersebut adalah perempuan dengan nama lengkap Suwidiyanti MPd.
“Jadi ternyata Dian juga termasuk nama tanpa jenis kelamin,” katanya. Dia lalu memberi dua contoh nama Dian lainnya. Ada Dian Rahma—dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang juga kontributor PWMU.CO—yang perempuan. Tapi ada juga nama Dian Barkah yang laki-laki.
General Manajer CV Cakrawala Print itu juga terperosok pada lubang yang sama. Dia kembali kecele ketika menyebut nama peserta.
“Bu Naimul Hajar yang mana ini?” ucapnya.
Lantas dijawab oleh pemilik nama tersebut: “Saya, Bapak.”
“Ini sudah yang ke sekian kali ada orang yang mengira nama saya perempuan,” ungkapnya.
Kapok dengan salah sebut gender itu, Fatoni lalu memanggil nama tanpa disertai pak atau bu. Setelah jelas siapa yang punya nama, dia baru memangil dengan pak atau bu.
Tapi ketika membahas tugas pemilik nama Ayu, dia langsung berkomentar, “Ini pasti ibu. Gak ada laki-laki yang ayu (cantik),” katanya bergurau. Sang pemilik nama—Siti Ayu Nurlaili SPd—pun ikut tertawa.
Peserta Antusias
Diklat Jurnalistik yang berlangsung lima jam diikuti oleh 27 peserta, terdiri dari guru dan tenaga kependidikan Smamda Sidoarjo.
Peserta tampak aktif menulis. Tidak ada satu pun yang tidak mengerjakan tugas dari narasumber. Karena setiap penyampaian materi langsung diikuti dengan tugas.
Hasil pekerjaan peserta diklat dikirimkan melalui GWA Kontributor Smamda. Setelah peserta mengirimkan tugas di GWA, narasumber mengoreksi satu per satu. Beberapa tugas dibahas secara rinci kelemahan dan keunggulan tulisan tersebut.
Hurum Maqshurot Filkhivam SI Kom, salah satu peserta diklat dari tenaga kependidikan mengungkapkan dirinya pernah mengikuti diklat sejenis tapi sudah lampau.
“Saya pernah mengikuti pelatihan jurnalistik tapi sudah sangat lama. Waktu masih kuliah,” ungkapnya. “Hari ini banyak sekali tambahan ilmu dengan praktik langsung.”
Kegiatan yang bertabur hadiah buku untuk peserta ini dimulai dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 13.00 WIB.
Sebelum penutupan, peserta dan narasumber melakukan foto bersama yang diawali penyerahan hadiah kepada peserta terbaik. (*)