PWMU.CO – Keyakinan bahwa rezeki telah diatur oleh Allah SWT membuat Agus Prianto (38) mantap memilih jalur wirausaha. Setelah lulus kuliah pada tahun 2004, pria yang akrab disapa Agus ini pun bertekad bisa sukses dijalur wirausaha. Ia lantas merintis dan menekuni bisnis di bidang material bangunan.
Dengan bekal pengalamannya di bidang properti, dan ditopang dengan bakat wiraswasta, akhirnya Agus memberanikan diri membuka toko material bangunan bernama ‘TB Manunggal’ yang berlokasi di Jalan Lembayung Bumiayu, Kedungkandang, Malang.
(Baca: Kiat Penting Jadikan Pengusaha Muslim Indonesia Berjaya Kalahkan China dan Belajar Mengolah Hasil Bumi agar Jadi Pengusaha Pribumi Masa Depan)
”Saya sangat yakin bahwa Allah sudah mengatur yang ada di dunia ini. Termasuk rezeki, jodoh, mati, dan sebagainya. Dan yakinlah bahwa rezeki kita tidak akan tertukar dengan orang lain,” ujar Agus kepada pwmu.co di sela-sela kesibukannya melayani pembeli, Jum’at (30/3) pagi.
Alumni Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (FT UMM) mengungkapkan salah satu inspirasi yang mendorong dirinya untuk sukses menekuni dunia bisnis adalah ungkapan yang menyatakan bahwa sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam jalur perdagangan.
”Rezeki dari perdagangan itu lebih banyak serta berkah. Karena dengan bermu’amalah (perdagangan) akan banyak menambah relasi dan teman baru. Dan itu yang semakin membuka peluang rezeki semakin besar,” paparnya.
(Baca: Inilah Ujian Kesuksesan Sebagai Pengusaha Muda dan Pengusaha Muda yang Hafidz 30 Juz Ini Berbagi Kiat Sukses Berwirausaha)
Salah satu kader militan yang pernah aktif berkecimpung di IMM Komisariat ‘Aufklarung’ Teknik UMM ini lantas memberi motivasi untuk menjadi pengusaha yang sukses. ”Jangan sampai umur kita dihabiskan untuk mengkayakan bos dengan menjadi karyawan sampai kita pensiun. Jadi, ambillah yang ada meskipun kecil dengan berdagang. Jangan menunggu sesuatu yang besar karena yang besar itu belum tentu kau dapatkan,” tegasnya.
Di sela-sela aktivitasnya berwirausaha, Agus yang kondisi fisiknya cacat akibat terserang Polio dan salah satu kakinya mengecil ini selalu berusaha untuk bisa shalat berjama’ah di masjid. ”Kalau sudah adzan, saya segera tinggalkan toko dan pergi ke masjid untuk sholat berjama’ah,” pungkas Wakil Sekretaris Takmir Masjidil Halal Bumiayu. (izzudin/aan)