Smampor Bike, sepeda listrik yang diminati wali siswa; Liputan Amir Bandar Abdul Majid, kontributor PWMU.CO dari Kabupaten Sidoarjo.
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 4 Porong (Smampor), Sidoarjo, menyelenggarakan pameran bertajuk Smampor Exhibition, Sabtu (28/1/23).
Kegiatan yang diikuti ratusan wali siswa Smampor dan SMP Muhammadiyah 4 Porong (Mudipat), itu berlangsung di halaman sekolah. Kepala Smampor Rizna Maharani SSi mengatakan, tujuan diadakannya acara tersebut untuk lebih mengenalkan sekolah pada masyarakat.
“Smampor bukan hanya sekolah yang berbasis agama saja, namun di dalamnya juga terdapat pembelajaran yang mengasah kemampuan anak-anak dalam berkarya dalam berbagai bidang,” ujarnya.
Smampor, lanjutnya, juga mengarahkan para siswa sesuai dengan kemampuannya. “Kami sebagai guru akan memfasilitasi kebutuhan mereka. Setiap yang kami fasilitasi harus dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Menurut Ustadzah Rizna, alah satu tanggungjawab mereka adalah sepeda listrik dari kelas otomotif, tas mini bahan kain perca dari kelas tatabusana, dan kaos keren dari kelas multimedia. “Juga ada makan-makanan yang dijualkan di bazar hari ini, adalah hasil karya dari siswa kelas tata boga,” jelasnya.
Smampor Bike menjadi salah satu karya yang ditampilkan. Direktur Muhammadiyah Boarding School (MBS) Porong Drs Aunur Rofiq MSi bahkan dibuat terkejut dengan karya besar para siswa Smampor tersebut. “Sekolah SMA yang berasa SMK,” imbuhnya.
Menurutnya, sepeda ini bahkan diminati salah seorang wali siswa. Wali siswa itu bahkan mengatakan, kalau saja sepeda listrik ini dijual dengan kisaran harga2-3 juta, maka kami sebagai wali murid akan memesan satu unit sepeda listrik.
“Kami juga akan promosikan ke tetangga-tetangga. Semoga sepeda listrik ini bisa dikonsumsi oleh masyarakat umum,” paparnya. Hal tersebut kemudian ditanggapi dengan baik oleh kepala Smampor. Dia menyampaikan akan melakukan evaluasi, sehingga sepeda listrik tersebut dapat dikonsumsi masyarakat umum.
Kelas Pengusaha
Sementara itu, Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo Drs Muflich Hasyim mengatakan, bahwa Smampor berasa SMK. “Sekolah ini dilengkapi kelas pengusaha yang terdiri dari Kelas Otomotif, Tata Busana, Multimedia, dan Tataboga,” jelasnya.
Muflich kemudian menjajal secara langsung Smampor Bike. Menurutnya, sepeda ini nyaman dan memiliki kecepatan yang lumayan. “Kita tidak bersusah payah lagi untuk mengayun sepeda, termasuk tidak perlu mengisi bensin,” tuturnya.
Ketua Kelas Otomotif Smampor Raka menyampaikan, sepeda ini bisa memuat beban 70-80 kg. Kecepatannya 45 km/jam, bergantung beban yang diangkut. “Sepeda listrik ini memiliki baterai 4000 volt, yang bisa diisi ulang, tiga jam kemudian bisa menempuh jarak 20 km sampai 25 km, bergantung beban yang dimuat,” ulasnya.
Lebih lanjut, Direktur MBS Porong Aunur Rofiq memotivasi wali siswa agar tetap bersyukur, karena anaknya bersekolah di Smampor. “Selain dipimpin para guru yang berhasil mendapatkan predikat guru penggerak, juga diisi para pendidik yang sabar dan telaten membimbing anak-anak, sehingga akhiratnya dapat, dunianya juga,” jelasnya.
Sekolahan Muhammadiyah, menurutnya harus seperti ini. Yakni bisa mewujudkan siswa yang memiliki keterampilan yang luas dan berguna untuk masyarakat. “Harapannya, para siswa nantinya banyak digunakan di masyarakat. Tidak harus semuanya menjadi guru dan pejabat, tetapi juga secara mandiri sudah punya bekal mental jiwa pengusaha, salah satunya di bidang sepeda listrik, baju, tas, makanan, dan lain-lain,” jelasnya.
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.