
PWMU.CO– Rakerda Lazismu Bojonegoro digelar di Gedung Dakwah kantor PDM Bojonegoro, Sabtu (11/2/2023).
Sekretaris Lazismu Bojonegoro Muhammad Anshorul Hakim memaparkan laporan tahun 2022 tentang program yang sudah terlaksana.
”Penyalurannya zakat Rp 1,2 miliar, infak sedekah Rp 1,7 miliar, hewan kurban tersalur seluruhnya. Total Rp 3,9 miliar per Desember 2022,” katanya.
Dia merinci, program yang telah dijalankan antara lain pilar ekonomi bantuan ternak di PRM Bulu berkembang baik. Pilar kesehatan, layanan ambulans nol rupiah.
”Adanya mobil siaga tiap desa tak mengurangi jumlah layanan ambulans, malah makin bertambah. Kerja sama dengan AUM RSA mengadakan operasi katarak gratis dan khitan massal, RSM Sumberjo bakti sosial, klinik Kedungadem dalam program stunting,” tambah Anshorul Hakim dalam Rakerda.
Pilar pendidikan 2022 menyalurkan beasiswa Sang Surya dan Mentari. Meluluskan tiga program Ma’had Aly 8 mahasiswa masih proses kuliah. ”Tahun 2023 salah satu konsep besar kami pendidikan untuk meningkatkan kader persyarikatan,” ujarnya.
Program pengeboran sumur dalam, program unggulan tingkat nasional 2020 hingga saat ini ada 7 sumur yang sudah di bor.
”Hal ini terinspirasi tahun 2017 kekeringan terjadi di Kabupaten Bojonegoro. Sebelumnya pengadaan air per tangki juga cukup membutuhkan banyak biaya. Akhirnya mengadakan alat sumur bor kerja sama dengan ahli,” ujarnya.
Lazismu Bojonegoro sedang membangun Gedung Kemanusiaan ukuran 15 x 25 meter, dua lantai 2. Gedung ini juga berfungsi sebagai gudang logistik.
Hadir dalam Rakerda Lazismu Bojonegoro ini Ketua PDM Suwito MSi, Ketua PDA Siti Nurhayati SPdI, Dewan Syariah, Ketua Lazismu Imam Hambali MSEI bersama Sekretaris Lazismu Masrukh ST.
Juga Eksekutif Lazismu Bojonegoro, badan pengurus dan pengawas daerah, Kantor Layanan Lazismu dari Ortom, amal usaha, maupun cabang atau ranting.
Teologi Zakat
Ketua Lazismu Imam Hambali berharap tim Lazismu daerah maupun KLL menjalankan amanah dengan profesional, menjadi amil sebagai petugas yang membantu para muzakki untuk menyalurkan zakat infak sedekah dan wakaf sesuai syariat dan mendayagunakan apa yang telah muzakki titipkan.
”Lazismu ke depan perlu ada pola yang lebih kuat dan transparan agar lebih kredibel. Masalah manajemen menjadi perhatian yang utama,” ujarnya.
Menurut dia, teologi zakat sangat erat kedudukannya dengan teologi shalat. Pilar dakwah yang belum disinggung kerja sama dengan majelis tabligh yaitu perlunya sosialisasi.
Program pilar dakwah tahun ini adalah kampanye ZISWAF agar masyarakat paham zakat ini dilakukan saat kondisi lapang maupun sempit. ”Lebih dalam lagi masalah ZISWAF, lihat hadits tentang putusnya amal anak adam ketika meninggal dunia, ilmu yang bermanfaat, doa anak saleh, dan sedekah jariyah.
Dikatakan, zakat dalam peradaban Islam, sebagai sumber utama dan pertama dalam pengelolaan negara. Pilar dakwah harus menjadi prioritas untuk edukasi masyarakat.
Penulis Cebeng Alhudayatul Ustadza Editor Sugeng Purwanto