Disahkan, Program Kerja PDA Surabaya Periode 2022-2027

Sri Hartini, Anggota Musyda dari PCA Jambangan, memberi usulan di Sidang Pleno Program Kerja PDA periode 2022-2027. Disahkan, Program Kerja PDA Surabaya Periode 2022-2027 (Tri Eko Sulistiowati/PWMU.CO)

Disahkan, Program Kerja PDA Surabaya Periode 2022-2027; Liputan Kontributor PWMU.CO Surabaya Tri Eko Sulistiowati.

PWMU.CO – Suasana ruang kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menghangat saat peserta Musyawarah Daerah (Musyda) mengkritik dan mengusulkan Program Kerja Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Surabaya periode 2022-2027, Ahad (26/2/2023).

Salah satunya dari Sri Hartini, utusan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Jambangan. Dia mengusulkan ada program kerja yang mendorong dan memotivasi berdirinya amal usaha baru di bidang kesehatan.

Para musyawirin memang telah dibekali buku program Aisyiyah Kota Surabaya membuka lembar demi lembar sesuai panduan Nur Laila sebagai pemandu sidang pleno. Titik Asfiyah pun memfasilitasi peserta yang ingin menyampaikan usul, saran, dan kritiknya

Mulanya forum membahas isu strategis dan permasalahan. Kemudian berlanjut pada dasar kebijakan Program Aisyiyah Surabaya periode 2002-2027. Di antaranya konsolidasi ideologi, gerakan, kepemimpinan, organisasi, manajemen organisasi, dan penguatan amal usaha.

Selanjutnya, pembahasan berlanjut pada program bidang ketahanan keluarga, perkaderan tabligh dan pemikiran, keagamaan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan Ketenagakerjaan, pendidikan, politik hukum dan hak asasi manusia (HAM), pelestarian lingkungan hidup dan bencana alam, serta bidang kebudayaan.

Sekretaris PWA Jatim Dr Nur Mukaromah SKM MKes menjelaskan peserta Musyda Ke-17 Aisyiyah Surabaya, ruang kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Ahad (26/2/2023) (Tri Eko Sulistiowati/PWMU.CO)

Sekretaris Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dr Nur Mukarromah SKM MKes lantas menginformasikan tiga majelis yang berubah nama sesuai nomenklatur baru. Yaitu Majelis Tabligh menjadi Majelis Tabligh dan Ketarjihan, sedangkan Majelis Pendidikan Kader menjadi Majelis Pembinaan Kader, serta Majelis Dikdasmen menjadi Majelis Paudasmen.

“Sedangkan untuk lembaga kebudayaan diganti menjadi Lembaga Budaya, Seni, dan Olahraga (LBSO). Serta tambahan lembaga baru namanya lembaga pelestarian lingkungan hidup dan bencana alam,” imbuhnya.

Musyawarah mufakat pun dihasilkan. Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya periode 2015-2022 Alifah Hikmawati akhirnya menyatakan, “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, penyusunan program kerja tahun 2022-2027 kita sahkan!” (*)

Editor Mohammad Nurfatoni/SN

Exit mobile version