PWMU.CO – Penyerangan kepada penyidik KPK Novel Baswedan mendapat perhatian dari segenap aktivis dan pegiat anti-korupsi. Tidak hanya di ibukota Jakarta, namun juga sampai di daerah-daerah, seperti yang terjadi Rabu (12/4) ini . Sekelompok aktivis Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Gresik yang menjadi penggerak Madrasah Anti-Korupsi melakukan orasi di Bundaran GKB. Mereka mengutuk serangan terhadap Novel yang disinyalir terkait kasus-kasus korupsi besar yang ditanganinya.
“Kami mengutuk tindakan kriminal dan biadab penyiraman air keras terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan. Kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan adalah tindakan biadab yang tidak berperikemanusiaan, maka perlu diusut pelaku dan aktor intelektualnya,” terang Almuslimun sekretaris PDPM Gresik.
(Baca: Din Syamsuddin Kecam Penyiraman Air Keras pada Novel Baswedan: Itu Terorisme, Densus 88 Harus Bertindak dan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak Ajak Seluruh Muslim dan Non Muslim Berdoa untuk Kesembuhan Novel Baswedan)
Menurutnya, aparat Kepolisian harus serius melindungi aktivis pembela anti korupsi hingga daerah. “Karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan semakin menjadi-jadi dan merembet pola teror yang sama di daerah-daerah. Koruptor jadi seperti mafia, mereka ini harus diperangi bersama. Mari jadikan Indonesia ‘neraka’ bagi para koruptor dan pelaku tindak kejahatan,” lanjutnya.
Dalam aksi yang diikuti puluhan pegiat anti-korupsi dari Pemuda Muhammadiyah Gresik itu, selain orasi mereka juga membawa poster-poster dukungan kepada Novel Baswedan dengan tajuk #TemaniNovel. “Kami mengajak kepada seluruh masyarakat turut serta menjadi bagian pemberantasan korupsi dan mencegah tindakan teror. Dan semoga Novel Baswedan segera sembuh dan tindakan kriminal tersebut tidak terjadi lagi kepada siapapun terutama aktivis anti korupsi,” pungkasnya (faizin/aan)