Siswa MA Al Ishlah Praktik Kimia Bikin Roti Baking Rainbow Cake, liputan Kontributor PWMU.CO Lamongan Gondo Waloyo
PWMU.CO – Siswa kelas XII Madrasah Aliyah Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan, Jawa Timur mengadakan praktikum pelajaran kimia membuat roti baking rainbow cake, Ahad (12/3/2023).
Pembina praktik Ida Alkurnia MPd menjelaskan kegiatan yang dilakukan di depan gedung MA Al Ishlah, tepatnya depan laboratorium kimia ini bertujuan agar siswa dapat mengaplikasikan zat adiktif pada makanan serta dampak yang dapat ditimbulkan.
“Sekolah telah menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan. Mulai dari gula pasir, telur, tepung terigu, susu cream, susu kental manis, dan santan. Semua bahan kita siapakan karena peserta praktik ini anak santri yang tidak mungkin keluar pondok untuk belanja,” jelas ibu asli Sedayu Lawas Brondong ini.
Termasuk, lanjutnya, juga alat yang digunakan praktik seperti mixer, baskom, sendok, mangkok, gelas ukur, dan timbangan. Alat-alat saya bawa dari rumah, demi efisensi waktu praktik,” lanjutnya.
Praktik Kimia
Waka Sarana Prasarana (Sarpras) MA Al Ishlah, Imaduddin SAg menjelaskan dalam kegiatan praktik kimia ini sebenarnya alat-alat praktik telah disediakan sekolah.
“Tetapi untuk kegiatan dengan durasi waktu 90 menit dan siswa yang terbagi dalam 28 kelompok dikhawatirkan gak nutut waktunya,” jelas pengajar Ketrampilan ini.
Sementara itu, lanjutnya, dalam proses pembuatan roti baking rainbow cake nampak keseruan dan kehebohan anak-anak. Maklum mereka adalah santri yang jarang masuk ruang dapur. Meskipun beberapa ada yang paham membuat roti, tapi karena kurang biasa.
“Ada saja kesalahan dan kelucuan yang bikin ketawa teman-teman sekelompok,” jelasnya.
Siswi kelas XII IPA 4 Dwi Septia Rahmawati mengaku merasa senang diadakan kegiatan praktik reaksi kimia karena menghasilkan produk nyata dan bisa dimakan.
Ditanya tentang keseruan praktik kimia, dia menuturkan kegiatan ini nyata dan kita bisa belajar tentang reaksi kimia dalam proses pembuatan roti, dan habis itu rotinya bisa dimakan rame-rame.
“Seru deh pokoknya,” jawab santri asal Banjarmasin Kalimantan Selatan ini, pendek.
Acara berakhir tepat pukul 11.00, sebagian roti hasil karya Anak IPA bisa diicipi guru yang sedang istirahat di lantai 2 Kantor MA Al Ishlah. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.