PDA Bojonegoro Menggelar Musypimda II. Liputan Dwi Anjarwati, Kontributor PWMU.CO Bojonegoro
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro (PDA) Bojonegoro, Jawa Timur menyelenggarakan Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) II.
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Lantai 2 Bojonegoro dengan tema Dinamisasi Gerakan Menebar Islam Berkemajuan Ahad, (19/3/2023).
Peserta yang hadir dari unsur Pimpinan 13, Badan Pembantu Pimpinan (BPP), dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Se-Daerah bojonegoro. Total peserta 100 orang.
Sekretaris Majelis Tabligh PDA Bojonegoro, Dra Nur Rohmatin dalam kajian iftitah menyampaikan kandungan Surat an-Nahl ayat 97.
“Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl : 97).
“Perbanyak tilawah, sedekah, menambah ilmu tentang puasa, semoga kita bisa berjumpa dengan malam lailatul qodar,” ujarnya.
Pesan Ketua PDA Bojonegoro
Ketua PDA Bojonegoro, Dra Siti Nurhayati saat membuka acara Musypimda II berharap semoga acara ini berjalan dengan lancar.
“Agenda Musypimda II ini adalah kelanjutan dari Musypimda I, dengan fokus 4 kegiatan,” ucapnya.
Pertama, laporan program Pimpinan Daerah Aisyiyah, kelanjutan dari Musypimda I. Kedua, membahas dinamika pandangan umum dari Pimpinan Cabang Aisyiyah
“Laporan yang kita bahas akan dikirim ke Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur sebagai laporan pertanggungjawaban,” tuturnya.
Ketiga, pemilihan panitia pemilihan (Panlih). Sedangkan keempat pembentukan panitia Musyawarah Daerah (Musyda) Aisyiyah.
“Jadi pimpinan tidak bisa enak-enakan karena ini amanah. Jadi pimpinan aisyiyah harus tahan banting karena tidak ada gaji dari aisyiyah, tetapi dapat gaji dari suami sendiri-sendiri,” kata Nurhayati.
Maka dia mengajak agar seluruh kader bergembira dalam ber-Aisyiyah.
“Pimpinan harus bisa membagi waktu. Karena Aisyiyah diurus dengan menyisihkan waktu, bukan menyisakan waktu,” tandasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni