ADVERTISEMENT
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Mei 29, 2023
  • Login
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Muhammadiyahnomics Jadi Laporan Utama Majalah Matan

Jumat 31 Maret 2023 | 10:40
6 min read
59
SHARES
183
VIEWS
Muhammadiyahnomics Jadi Laporan Utama Majalah Matan (Didik Nurhadi/PWMU.CO)

Muhammadiyahnomics Jadi Laporan Utama Majalah Matan; Oleh Miftahul Ilmi, Redaksut Majalah Matan

PWMU.CO – Persoalan ekonomi belakangan menjadi tema sentral dalam berbagai diskusi di panggung akademik, politik, dan pendidikan. Bahkan agama dan kebudayaan. Kehidupan manusia memang tak mungkin lepas dari sektor kehidupan satu ini. Dalam berbagai realitas justru faktor ekonomi menjadi basis dan penentu bagi dinamika keberlanjutan sektor lainnya. Misalnya,  politik nasional yang kini ditengarai banyak dikendalikan oligarki alias pemilik modal besar. 

Sayangnya, umat Islam masih mengidap kelemahan di titik ini. Tak terkecuali Muhammadiyah sebagai gerakan Islam sejak 1912 yang sejatinya malah digagas seorang saudagar muslim Kiai Ahmad Dahlan. Bagaimana gerakan Islam Berkemajuan membaca dirinya dan bangsa ini menata kehidupan ekonominya ke depan dan strategi apa yang mesti dilakukan?

Ihwal inilah yang menjadi telaah Kajian Ramadhan 1444 yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (25/3/2023). Dalam kajian yang bertema, ‘Membangkitkan Jihad Ekonomi’ beberapa praktisi, penentu kebijakan nasional, dan pimpinan Persyarikatan mengulik kembali amanat Muktamar Makassar 2015 lalu yang mendorong terobosan jihad ekonomi.  

Dalam kajian akademik meminjam istilah kebijakan ekonomi yang lahir dari suatu periode pemerintahan atau kelompok sosial tertentu bisa disebut Muhammadiyahnomics, yaitu gerakan pemikiran dan amal usaha ekonomi Muhammadiyah yang berlandaskan keberagamaan, keadilan, dan kesejahteraan untuk semua. 

Upaya PWM Jatim Jadi Pionir Jihad Ekonomi 

Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM menuturkan, jihad di bidang ekonomi masih pada tataran wacana. “Itulah kenapa kita mengambil tema Membangkitkan Jihad Ekonomi Muhammadiyah. Itu karena sudah menjadi keputusan Muktamar Makassar 2015 dan Muktamar Solo Surakarta 2022 lalu,” paparnya. 

Dikatakan,  Jawa Timur ingin menjadi pionir kebangkitan ekonomi Muhammadiyah yang diharapkan menjadi contoh untuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang lain. Sukadionomelihat, core Muhammadiyah selama ini hanya di bidang sosial, kesehatan, dan kebencanaan. “Namun kali ini kami ingin menambahkan kebangkitan ekonomi Muhammadiyah di Jawa Timur dalam rangka mengimplementasikan Islam Berkemajuan,” tambahnya.

Memang, spirit jihad ekonomi Muhammadiyah ditujukan untuk membangun kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Karena selama ini masih terdapat ketimpangan yang tinggi antara kaum miskin dan berpunya. Di negeri ini, ada 1 persen kelompok yang menguasai hingga 50 persen kekayaan di Indonesia. Dengan uangnya itu, mereka bisa memiliki pengaruh yang kuat dalam setiap penentuan kebijakan. Sayang, kekuatan tersebut tak dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak, melainkan untuk kelompoknya sendiri. Maka dari itu Muhammadiyah harus ikut berperan dalam membangun jihad ekonomi. Jika tidak, maka kelompok kecil itulah yang akan semakin berkuasa. Sehingga ekonomi yang berkeadilan akan sulit tercapai.  

Jangan Pakai Filosofi Sijitibeh

Sedangkan  Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof  Abdul Mu’ti  menjelaskan, Muhammadiyah memiliki empat modal untuk membangun jihad ekonomi. Pertama, spiritual teologis. Islam adalah agama yang mendorong umatnya untuk produktif, mandiri, dan kreatif. Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan menjadikan manusia bertebaran di muka bumi dengan rezeki di manapun berada. 

“Tetapi tentu saja rezeki yang dijemput dengan ikhtiar. Di dalam Al-Qur’an juga disebutkan lima istilah terkait wirausaha. yakni amala, fa’ala, kasaba, sa’a, dan sana’a. Al-Qur’an juga mencontohkan umatnya untuk bisnis. Dalam hadis disebutkan, pekerjaan paling baik adalah lelaki yang mandiri,” katanya.

Kedua, modal sosial kultural. Muhammadiyah punya kultur kewirausahaan yang sangat kuat. Banyak riset mengatakan bahwa Muhammadiyah di masa awal itu memiliki kultur kewirausahaan di kalangan pribumi dan santri. KH Ahmad Dahlan adalah abdi dalem atau bisa disebut PNS yang pebisnis. “Jadi yang PNS jangan ragu berdagang. Muhammadiyah punya kultur Mukidi: Muda Kaya Intelek Dermawan Idealis,” kelakarnya. 

Ketiga, modal jaringan. Muhammadiyah punya banyak pengusaha yang bisa dijadikan kekuatan dalam berjejaring. Keempat, modal politik. Banyak kebijakan negara itu tidak selalu positif terhadap pemberdayaan ekonomi. Misalnya, ada ketimpangan ekonomi. Tetapi adanya ketimpangan ekonomi tidak boleh membuat kita membenci orang kaya. Justru yang di atas itu biarkan di atas. Lalu yang di bawah diangkat. 

“Jangan memakai filosofi Sijitibeh: Mati Siji Mati Kabeh. Yang di atas diturunkan, yang di bawah gak bisa naik. Itu hancur-hancuran namanya. Karena itu semangat Muhammadiyah dengan perbedaan taraf ekonomi adalah bagaimana bisa mengangkat di bawah supaya bisa ke atas. Ada slogan mengubah muzakki menjadi mustahiq. Tapi memang ada orang yang tak mau jadi muzakki karena menikmati sebagai mustahik,” tuturnya.

Ibadah Sekaligus Peluang Ekonomi

Untuk memanfaatkan empat modal itu, pertama yang harus dilakukan adalah menanamkan mindset wirausaha. Kedua perlu kapitalisasi social entrepreneurship. Menurut Islam ada 6 gerakan filantropi yang menjadi pilar ekonomi Islam, yakni zakat, infak, sedekah, wakaf, hadiah, dan hibah. Kalau semua itu dikelola sebagai kekuatan ekonomi, maka akan menjadi gerakan yang luar biasa. Potensi zakat saja sudah triliunan rupiah. Belum infak, sedekah, dan lainnya. 

“Tetapi distribusi dan pemaknaan kita terhadap enam hal ini masih bersifat charity. Saya mencoba memahami al-Qur’an itu memesankan kepada kita bahwa infak harus menjadi investasi. Dalam surat Al-Baqarah disebutkan perumpamaan orang berinfak di jalan Allah dilipatgandakan 700 kali. Ajaran ini seringkali diartikan orientasinya pahala saja. Kalau hanya berorientasi itu, tidak akan punya daya gedor terhadap jihad ekonomi. Kenapa al-Qur’an membuat metafor dalam bentuk menanam pohon? Menanam pohon itu berinvestasi. Satu pohon bisa jadi tidak hanya tujuh ratus, tapi berkembang beribu-ribu yang dihasilkan dari situ,” ujarnya. 

“Misalnya, mustahik-mustahik bisa kita berikan modal dengan keterampilannya supaya punya minimarket. Infak kan boleh untuk bangun minimarket. Jadi tidak perlu menebarkan rasa tidak suka pada perusahaan yang punya banyak jaringan minimarket itu. Tetapi kita bikin. Lalu tanah wakaf kita itu berapa? Coba kalau kita tanami duren semua, itu luar biasa nilainya. Jadi menurut saya enam sumber ekonomi Islam kalau kita kelola dengan pendekatan yang ‘kapitalistis’, itu luar biasa,” imbuhnya.

Ketiga, kooperasi. Muhammadiyah punya BTM (Baitut Tamwil Muhammadiyah) yang banyak. Ini menunjukkan Muhammadiyah bisa meningkatkan kooperasi. Keempat, membangun creative capitalism. Yakni harus bisa mengemas berbagai unit usaha sosial itu menjadi unit usaha yang punya nilai ekonomis. Organisasi nonprofit itu bisa dikelola menjadi bisnis yang besar. Muhammadiyah memang badan hukumnya nonprofit, tapi amal usahanya bisa dikembangkan menjadi not for profit. 

“Not for profit itu dapat keuntungan dari amal usaha tetapi profitnya kita gunakan dan diputar lagi untuk kegiatan dakwah Muhammadiyah. Kalau kita mau mengembangkan ini, maka Muhammadiyah akan bisa bangkit dan maju dalam bidang ekonomi,” tuturnya. 

Mu’ti menyampaikan, banyak peluang bisnis yang dekat dengan syariat agama. Di Jakarta, misalnya, ada profesi perias jenazah. Ada jasa mengerahkan orang takziah. Mungkin di Islam tidak boleh merias jenazah. Tetapi banyak orang Islam tidak berani mengkafani jenazah dan memandikan. Ini menjadi peluang bisnis yang bagus. Saat ini ada amal usaha bernama husnul khatimah di Yogya. Per bulan jamaahnya iuran 15 ribu. Begitu meninggal, dapat paket memandikan dan mengafankan. 

“Kita bisa lihat juga tren pakai kerudung meningkat. Tak hanya sekadar menutup aurat tapi juga gaya hidup. Sehingga kalau kerudungnya makin panjang, maka itu peluangnya makin besar. Apalagi yang bercadar. Kita bisa belajar pada Saudi. Itu ngasih visa gratis 4 hari. Tapi harus pakai Saudi Air. Akhirnya ada keuntungan bisnis. Jadi, saya ingin menyampaikan bahwa banyak aspek ibadah yang di dalamnya melekat peluang bisnis. Dan Muhammadiyah harus semangat dalam jihad ekonomi. Biar tidak sekelompok kecil saja yang memainkan. Kalau kedaulatan hanya pada kelompok kecil, maka harapan keadilan tidak akan pernah terwujud. Karena keadilan meniscayakan fair distribution,” ujarnya.

Baca selengkapnya di majalah Matan Edisi Maret 2023. Info pemesanan: 08813109662 (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Majalah MATANMiftahul IlmiMuhammadiyahnomics
SendShare24Tweet15Share
ADVERTISEMENT

Related Posts

Kebangkitan Nasional Terserang Virus Demokrasi dan Ekonomi Liberal

Sabtu 20 Mei 2023 | 00:01
73

Cover Majalah Matan edisi Meii 2023. Kebangkitan Nasional Terserang Virus Demokrasi dan Ekonomi Liberal (Didik...

Lebaran Bakal Tak Bersamaan, Begini Liputan Matan

Kamis 2 Maret 2023 | 14:46
490

Majalah Matan Edisi Maret 2023: Lebaran Bakal Tak Bersamaan, Begini Liputan Matan Lebaran Bakal Tak Bersamaan, Begini...

Review Matan: Politik Identitas, antara Stabilitas Politik dan Simbol Solidaritas

Rabu 15 Februari 2023 | 05:38
192

Majalah Matan Edisi Februari 2022: Politik Identitas Antara Stabilitas Politik dan Simbol Solidaritas Politik Identitas Antara...

Matan Menyoroti Bahaya Rezimisasi Agama

Senin 2 Januari 2023 | 09:57
7.4k

Majalah Matan Edisi 198 Januari 2023. Matan Menyoroti Bahaya Rezimisasi Agama. (Didik Nurhadi/PWMU.CO) Matan Menyoroti...

Duet Lama Tantangan Baru, Muktamar dalam Analisis Matan

Rabu 30 November 2022 | 22:44
284

Sampul majalah Matan edisi Desember 2022 (Didik Nurhadi/PWMU.CO) Duet Lama Tantangan Baru, Muktamar dalam Analisis...

Paragraf Itu Panjangnya Jangan seperti Tembok

Jumat 11 November 2022 | 09:38
208

Ainur Rafiq Sophiaan saat memberikan arahan dalam sesi mentoring Penyusunan Buku Praktik Baik Program Literasi...

Dunia Jurnalistik Tempat Pertarungan Ideologi

Kamis 3 November 2022 | 06:36
351

Tim majalah Teras SMPM 12 Paciran saat mengunjungi redaksi Majalah MATAN di kantor PWM Jatim....

Tiga Modal Dasar Penulis yang Baik

Selasa 1 November 2022 | 17:29
243

Ainur Rafiq Sophiaan saat menyampaikan materi pelatihan menulis opini, Senin (31/10/22) (Ichwan Arif/PWMU.CO) Tiga Modal...

Jelang Muktamar, Matan Angkat Tema Kepemimpinan Ideal Muhammadiyah

Senin 31 Oktober 2022 | 11:47
385

Majalah Mayan Edisi 196 November 2022: Jelang Muktamar, Matan Angkat Tema Kepemimpinan Ideal Muhammadiyah (Ilustrasi...

Mengkritisi Muhammadiyah sebagai Tenda Besar Gerakan Dakwah Kultural

Jumat 2 September 2022 | 13:03
247

Majalah Matan Edisi September 2022. Mengkritisi Muhammadiyah sebagai Tenda Besar Gerakan Dakwah Kultural (Didik Nurhadi/PWMU.CO)...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Tiga Siswa Smamsatu Meraih Prediket Wisudawan Berprestasi

    41717 shares
    Share 16687 Tweet 10429
  • Siswa Smamsatu Melaju ke Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi 2023

    15485 shares
    Share 6194 Tweet 3871
  • Siswa SD Mugres Gresik Raih Hadiah Sepeda Listrik di Acara Ini

    3987 shares
    Share 1595 Tweet 997
  • Siswa Spemutu Gresik Raih Juara I Pencak Silat PSHT

    3655 shares
    Share 1462 Tweet 914
  • ‘Mama Aku Punya Potensi’ Tema Parenting Interaktif KB Walidah 1 Gresik

    3385 shares
    Share 1354 Tweet 846
  • Atmosfer Kebahagiaan dalam Jalan Sehat Pra-Musycab XI Gresik

    2523 shares
    Share 1009 Tweet 631
  • Tabligh Akbar Musycab XI Kota Tua Gresik Dihadiri Anwar Abbas

    2390 shares
    Share 956 Tweet 598
  • Pencak Macan dan Mesin Waktu Ramaikan Pra-Musycab XI Gresik

    2360 shares
    Share 944 Tweet 590
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    21788 shares
    Share 8715 Tweet 5447
  • Di Wuluhan, Din Syamsuddin: Muhammadiyah dan NU Harus Selalu Bersinergi

    783 shares
    Share 313 Tweet 196

Berita Terkini

  • Azis Ashari
    Azis Ashari Terpilih Jadi Ketua PDM PamekasanSenin 29 Mei 2023 | 22:11
  • Perhimpunan Dokter Spesialis
    Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Anatomik Gelar Halalbihalal, Ada Ustadz Abu TaqiSenin 29 Mei 2023 | 20:26
  • Recep Tayyip Erdogan
    Recep Tayyip Erdogan Jadi Presiden Turki Lagi, Ini Faktor KemenangannyaSenin 29 Mei 2023 | 19:52
  • Lamongan Medical Week, Pengobatan Massal di Desa LaladanSenin 29 Mei 2023 | 17:06
  • Peringati Hari Bakti Dokter, IDI Lamongan Gelar Pengobatan MassalSenin 29 Mei 2023 | 16:27
  • Safari Ahad Subuh
    Safari Ahad Subuh, Ada Kisah Gadis Cilik BergincuSenin 29 Mei 2023 | 15:29
  • Dinas Sosial Visitasi Panti Asuhan Muhammadiyah Siti Walidah Barat MagetanSenin 29 Mei 2023 | 15:16
  • Tim Basket Musan Smamita Sidoarjo Juara Incredibble Sixteen CupSenin 29 Mei 2023 | 14:29
  • Peduli Pendidikan, Forum Komunikasi Alumni ESQ Latih Guru GresikSenin 29 Mei 2023 | 14:24
  • Salain Sepatu, LP UMKM PWM Jatim Launching Dua Produk Ini dalam RakerwilSenin 29 Mei 2023 | 14:15

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Musywil
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In