Mabit di Kampus II, Darul Arqam Asyik SD Mudabo; Liputan Faridaturifqiyah
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo) menyelenggarakan Training Center Darul Arqam (TCDA) bertema “Menguatkan Hati dengan Iman dan Menguasai Dunia dengan Al-Quran”.
Acara yang dibuka Senin (27/3/2023) di kampus II yang berlokasi di Desa Sumodikaran, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jatim, ini berlangsung meriah. Keceriaan terpancar dari peserta TCDA. Suasana alam sangat menunjang kenyamanan acara.
Acara diisi dengan mabit (bermalam) yang diikuti 112 siswa kelas IV selama dua hari dua malam. Kemudian pada Rabu (29/3/2023) sore sebanyak 95 siswa kelas V bergantian mabit,setelah rabu pagi siswa kelas IV pulang.
Anak-anak mengisi kegiatan dengan ceria. Mulai dari membaca al-Qur’an, hafalan, kuis, hingga menonton bersama menjadikan mereka menikmati kegiatan hingga puasa tak terasa di penghujung waktu adzan Maghrib. Bermain sepak bola turut dilakukan oleh siswa di saat menunggu antrean mandi.
Kepala SD Mudabo Cebeng Alhudayatul Ustadzah SPd menjelaskan, TCDA sebagai bentuk apresiasi untuk anak-anak dalam menunaikan ibadah puasa. “Kegiatan dipadatkan dengan penguatan wawasan Islam untuk menyongsong perkembangan dunia dengan iman,” ujarnya.
Dia menegaskan penguatan wawasan Islam harus selalu dilakukan mengikuti perkembangan zaman. Islam yang menjadi pedoman untuk menjalankan seluruh kegiatan yang dilakukan.
“Manfaatkan waktu selama dua hari dua malam untuk menguatkan iman, mendapatkan pahala di hari yang suci ini,” tambahnya.
Dia menekankan, puasa bukanlah beban, tetapi semua aktivitas dalam puasa merupakan bagian dari ibadah. Beribadah dengan ikhlas dan selalu mengingat karena Allah.
“Tetap semangat walau kondisi mendung dan hujan mengiringi kegiatan kita, niatkan ibadah dan selalu bersyukur dalam setiap keadaan,” ujarnya.
Diapresiasi Wali Murid
Acara mabit yang digelar Senin-Jumat pagi (27-31/3/2023) mendapatkan apresiasi, baik dari orang tua siswa. Seperti disampaikan oleh wali murid bernama Laily Ummul Mukminin. Dia mengatakan anaknya sangat happy usai mengikuti mabit bersama dengan 17 guru pendamping.
“Mengapa hanya dua hari ustadzah, andaikan sepekan pasti kami dukung,” ungkap Laily kepada para ustadzah ketika menjemput putrinya.
Ia menyampaikan, dengan adanya kegiatan ini akan membantu anak menjadi lebih bersemangat dan lebih disiplin waktu dalam menjalankan ibadah puasa. Juga membangun hubungan solidaritas yang tinggi antarsesama teman.
“Bermalam saat bulan Ramadhan sebagai pengalaman pertama bagi siswa setelah pandemi, tahun lalu hanya acara buka bersama di sekolah,” tuturnya.
Dia berharap kegiatan ini akan ada di setiap tahun dan selalu memberikan yang terbaik untuk menunjang pengembangan karakter anak. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post