MTs Aisyiyah 1 Nganjuk Gelar Hira ke Spemdalas, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jawa Timur kedatangan siswa dan guru dari MTs Aisyiyah 1 Nganjuk dalam Program Hijrah Ramadhan (Hira), Kamis (13/4/2023).
Kepala Spemdalas Fony Libriastuti MSi menjelaskan dalam Program Hira ini, MTs Aisyiyah 1 Nganjuk membawa 9 siswa yang terdiri dari 6 siswa putri an 3 siswa putra, serta 2 guru.
“Kami mengucapkan selamat datang sekaligus terima kasih yang telah mempercayai Spemdalas dalam Program Hira ini. Semoga, apa yang diinginkan dan ditargetkan madrasah ini bisa tercapai,” katanya.
Hijrah Ramadhan
Kepala Madrasah Aris Nasution MPd menyampaikan Hira ini merupakan program inovatif teranyar yang bekerjasama dengan Spemdalas.
“Bentuk kegiatan ini, siswa kami dan beberapa guru bermukim di sekolah terhebat di kota Gresik empat hari, mulai Kamis-Ahad (13-16/4/2-2023),” ungkapnya.
Dia menuturkan rombongan berangkat dari Nganjuk setelah shalat subuh. Kami menempuh perjalanan hampir dua jam, sampai di Kota Pudak. “Sangat lancar perjalanan kami pagi ini, sehingga sebelum pukul tujuh, kami telah di lokasi SPemdalas ini.”
Tujuan dari Program Hira adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Madrasah. Sebanyak 9 siswa dan 2 guru pendamping akan belajar keunggulan sekolah ini. Kami akan mengadopsi program-program branding yang mampu mengangkat kepercayaan masyarakat.
“Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar bagi guru dan siswa MTs Aisyiyah 1 Nganjuk. Pada akhirnya berbuah pada peningkatan kualitas madrasah kebanggan kita,” jelasnya.
Dalam program ini, siswa akan mengikuti segala program sekolah. Demikian guru, di samping membimbing siswanya, juga dituntut menggali program-program unggulan sekolah. “Sinergi yang membawa kemajuan bersama.”
Tampaknya, lanjutnya, kita harus berlari memupuk keunggulan madrasah. Tambah mlayune tambah Sehate (bertambah larinya, bertambah sehat) lembaga kita. Berlari dalam pengertian, memacu keunggulan lembaga.
“Kami menyadari, kompetisi antarlembaga pendidikan semakin terbuka. Era demokrasi sebagai pemicunya. Kemandirian, dan inisiatif stakeholder suatu lembaga menjadi kuncinya. Kepala Madrasah atau sekolah sebagai nahkoda sangat menentukan arah dan gerakan di suatu lembaga,” harapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.