PWMU.CO– Nama Muhadjir Effendy mulai muncul di bursa calon wakil presiden dalam Pilpres 2024. Ada kalangan intelektual kampus mengusulkan menjadi Cawapres mendampingi Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Dukungan senada juga datang ketika Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Muhadjir Effendy usai meresmikan Keuskupan Agung Merauke, Provinsi Papua Selatan, Kamis (27/4/2023) lalu.
Suster Katolik Ambrosia Nainggolan, ekonom Keuskupan Agung Merauke, dalam pernyataan video berdurasi 1,34 menit mendukung Muhadjir jadi Cawapres. Video itu viral di media sosial dan grup WhastApp, sejak Jumat (28/4) malam.
Suster itu terakhir bertemu Muhadjir dalam peresmian gedung kantor Keuskupan Agung Merauke, Kamis. Suster Ambrosia mengatakan, sudah bertemu dengan Muhadjir dua kali.
”Beliau datang ketika pelaksanaan PON (Pekan Olahraga Nasional). Beliau datang ke rumah kami di Keuskupan dan saya berjabat tangan pada waktu itu,” katanya.
Menurut dia, Muhadjir Effendy sangat sederhana, rendah hati, dengan kehadiran sebagai seorang menteri di Keuskupan.
”Saya merasa beliau ini orang baik, dan sangat toleransi. Jadi kalau Bapak Menteri ini digadang-gadang jadi Wakil Presiden saya sangat setuju,” katanya.
Dikatakan, Muhadjir sangat pengalaman di bidang birokrasi dan pendidikan. Pendidikan harus ditingkatkan di sini karena pintu agar kita dapat maju. ”Beliau ini dekat dengan masyarakat. Beliau turun ke bawah lo. Berani, mau datang ke sini,” tegasnya.
Muhadjir Effendy, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) empat periode, Mendikbud pada Kabinet Jokowi Jilid Satu, dan guru besar Universitas Negeri Malang (UM).
Nama Muhadjir mencuat di bursa bakal calon Wakil Presiden Pemilu 2024 sejak dilontarkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ojang Komarudin.
Dia menilai Muhadjir cocok berpasangan dengan Capres PDIP Ganjar Pranowo. Menurutnya, Muhadjir memiliki karakter yang kuat. Memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan, khususnya bidang pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial.
Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga Surabaya Prof Hotman M Siahaan juga berkomentar sama. Menurut dia, Muhadjir layak jadi bacawapres. ”Dia pas dipasangkan dengan Ganjar. Apalagi Muhadjir itu sudah lama dekat dengan Megawati,” tegas Hotman.
Hotman mengatakan, selain memiliki pribadi yang kuat, Muhadjir memiliki modal massa yaitu umat Muhammadiyah yang jumlahnya sangat besar.
Ditambah Muhammadiyah memiliki daya resonansi yang kuat terhadap kelompok-kelompok umat Islam yang lain sehingga langkah Muhammadiyah berpotensi diikuti. ”Saya kira Muhammadiyah akan solid mendukung Muhadjir,” tegasnya.
Editor Sugeng Purwanto