Ketika 36 Kendaraan antar 496 siswa Spemduta nobar film Buya Hamka; Liputan Nur Atika, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 2 Taman (Spemduta) Sidoarjo selenggarakan nonton bareng (Nobar) film Buya Hamka, sekaligus halal bihalal di CGV Marvel City, Surabaya, Senin (8/5/23).
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 36 kendaraan disiapkan Spemduta untuk mengantar 496 siswa serta guru menuju lokasi Nobar. Sebanyak 36 kendaraan tersebut terdiri dari 33 bemo, 2 Kijang Innova, dan 1 Kijang LX sebagai cadangan.
Emil Mukhtar Efendi SKom, Wakil Kepala Bidang Humas menjelaskan, sebelum diputuskan untuk menyewa 33 angkutan umum, dia berencana mendatangkan 9 bus. Namun niat tersebut harus diurungkan, karena terkendala lahan parkir dan kekhawatiran akan timbulnya kemacetan.
“Ada rencana sewa bus 9 unit, tapi akan menjadi masalah ketika 9 bus itu harus parkir di sepanjang jalan Pasar Lama Wonocolo. Selain memakan tempat, parkir bus yang berjajar di pinggir jalan akan membuat jalur yang setiap hari macet ini semakin parah kemacetannya,” terangnya.
Sebelum keberangkatan menuju Marvel City, seluruh siswa dan guru Spemduta melaksanakan shalat Dhuha berjamaah, agar diberikan kelancaran dalam perjalanan dan berkegiatan. Sesampainya di tempat tujuan, para siswa memasuki tiga studio bioskop yang sudah dipesan Spemduta.
Sebagai Inspirasi
Sebelum film diputar, Kepala Spemduta Drs Zainal Arif Fakhrudi MM membuka acara halalbihalal dengan sambutan puji syukur serta pesan mengenai kegiatan Nobar.
“Alhamdulillah di bulan Syawal ini, kita masih bisa berkumpul dengan suasana berbeda dan kondisi yang sehat wal afiat, serta mudah-mudahan seluruh ibadah kita di bulan Ramadhan diterima Allah, dan kita bisa bertemu di bulan Ramadhan tahun depan,” ungkapnya.
Zainul melanjutkan, pada kesempatan ini kita akan melaksanakan halalbihalal serta Nobar film Buya Hamka. Mudah-mudahan, dengan Nobar film ini dapat menginspirasi kita semuanya. “Karena Buya Hamka adalah tokoh muslim dan pahlawan nasional, yang insyaallah kita semua tahu siapa beliau,” tambahnya.
Dia juga menjelaskan, pemilihan film Buya Hamka bukan tanpa sebab. “Karena melalui film ini dapat diaplikasikan ke beberapa mata pelajaran yaitu Al-Islam, Kemuhammadiyahan (KMD), dan PKN atau Sejarah.
“Semoga setelah melihat perjalanan hidup Buya Hamka kita dapat terinspirasi, dan anak-anak sekalian setelah nonton Buya Hamka tolong dipilah kembali, mana yang terbaik mari kita ambil dan terapkan,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Sugeng Purwanto