PWMU.CO – Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lamongan Malikan menyampaikan perlunya inovasi dalam pengembangan cabang dan ranting.
“Contohlah PRM Sendang Harjo Kecamatan Brondong, yang memiliki unit usaha ekonomi dengan omset Rp 8-15 juta sehari, sehingga memiliki kemandirian dan eksistensi yang kuat di tengah masyarakat,” kata dia dalam ‘Workshop Penguatan Kader dalam Pengembangan Cabang dan Ranting’, di RS Muhammadiyah Lamongan, Ahad (30/4).
(Baca: LPCR Siapkan Tim Trainer untuk Kembangkan Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-Jatim)
Menurut Malikan, konsumen unit bisnis Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sendang Harjo bukan hanya warga Persyarikatan. “Tetapi seluruh masyarakat di desa tersebut,” ujarnya.
H Subagio SE yang mewakili Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan mengatakan, “Potensi Cabang dan Ranting Muhammadiyah di Lamongan luar biasa. Tetapi statusnya yang jelas baru 30 persen. Dan yang paling penting menjadikan aset itu sebagai usaha ekonomi produktif dan mampu memajukan Persyarikatan di tiap tingkatan”.
Bendahara PDM Lamongan ini menambahkan, akuntabilitas aset dan manajemen yang modern akan menumbuhkan institusi Persyarikatan menjadi lembaga profesional dalam melayani warganya.
(Baca juga: Pimpinan Pusat Siap Gelar ‘Cabang Ranting Muhammadiyah Expo’ di Babat)
“Data base yang valid, sinergi semua stakeholder Muhammadiyah amat dibutuhkan. Dukung dan kuatkan kita sebagai jamaah dalam segala bidang,” pesannya.
Hadir dalam acara ini Wakil Ketua LPCR PP Muhammadiyah Muhammad Jamaludin Ahmad dan Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah Wiharto. Dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, datang Ketua LPCR Ubaidillah dan Wakil Ketua Nugroho Hadi Kusumo. Kegiatan diikuti 435 peserta dari PRM se-Kabupaten Lamongan. (Uzlifah)