Karyawan RS Muhammadiyah Lamongan Nobar Film Buya Hamka. Liputan Ari Kusdiyana, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) menggelar nonton bareng (nobar) film Buya Hamka di New Star Cineplex Plaza Lamongan, Selasa (16/5/2023).
Panitia pelaksana Nobar, Ari Kusdiyana memaparkan, tujuan dilaksanakannya nobar film Buya Hamka ini untuk memperkokoh ikatan antar karyawan dan bagian dari kegiatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Nobar Buya Hamka juga untuk mendukung industri film anak bangsa agar tetap semangat mengangkat kisah inspiratif tokoh-tokoh besar Muhammadiyah. Sehingga dapat menjadi teladan bagi masyarakat, khususnya karyawan RSML,” terangnya.
Ari Kusdiyana mengatakan, kegiatan nobar Buya Hamka diikuti 340 orang yang terbagi dalam 2 gelombang. Nobar ini diselenggarakan pada tanggal 16 dan 23 Mei 2023. Karyawan yang menonton dari seluruh profesi dan perwakilan unit kerja di RSML, mulai dari unit pelayanan, administrasi sampai dengan unit kebersihan.
Selayaknya DItonton Warga Muhammadiyah
Direktur RS Muhammadiyah Lamongan, dr Hj Umi Aliyah MKes mengapresiasi dan mendukung kegiatan nobar film Buya Hamka bagi karyawan RSML ini.
“Film Buya Hamka sudah selayaknya ditonton oleh seluruh warga Muhammadiyah karena menggambarkan bagaimana Buya Hamka dalam berdakwah dan juga bagaimana gerakan Muhammadiyah turut serta mewarnai perjuangan menuju Indonesia merdeka,” terangnya.
Umi mengatakan, keteladanan Buya Hamka dalam berdakwah secara tulus dan bersungguh-sungguh walaupun mendapatkan cemoohan bahkan dihujat sebagai pengkhianat, bahkan oleh circlenya sendiri, akan tetapi Buya Hamka tetap bersabar.
“Kesabaran tersebut membuahkan hasil dengan menunjukkan bahwa Muhammadiyah memang berperan dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Tak kalah pentingnya juga, di film Buya Hamka ada pelajaran yang berharga bagi keluarga dan orang tua,” ucapnya.
Dia berharap, seluruh karyawan RSML baik pejabat struktural dan non struktural, apakah itu dokter, perawat, tenaga administrasi sampai dengan petugas front liner dapat mengambil hikmah dari tokoh nasional yang juga aktivis Muhammadiyah ini. \
“Hamka seorang tokoh Muhammadiyah yang lengkap. Beliau bukan hanya ulama besar tetapi juga pujangga dan intelektual besar. Pemikiran Hamka ikut mewarnai pergumulan intelektualisme di lingkungan Muhammadiyah dan nasional dengan melahirkan karya-karya yang luar biasa, seperti Tafsir Al-Azhar dan Tasawuf Modern,” tukasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Sugeng Purwanto