Pentingnya Pendidikan Pondok dan Keteladanan, Liputan Kontributor PWMU.CO Kamas Tontowi
PWMU.CO – Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr Khozin MSi, menjadi keynote speech dalam acara Purna Siswa Terpadu MTs Muhammadiyah 2 dan SMP Muhammadiyah Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran Lamongan Jawa Timur, Ahad (14/5/2023).
Dia mengatakan, setelah memberikan nama, mengkhitankan, tugas orang tua adalah memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
“Anak dan istri kita bisa menjadi fitnah dan musuh, oleh karena itu berhati-hatilah terhadap mereka. Berikan bimbingan dan pendidikan yang layak untuk mereka dunia dan akhirat,” tutur Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Khozin yang merupakan alumnus Karangasem tahun 1985 ini mengenang, saat dulu masih di pesantren, setiap malam ia melihat pendiri Pondok Pesantren Karangasem yakni Kiai Haji Abdurrrahman Syamsuri selalu berjalan sekitar pukul 2 dini hari untuk shalat Tahajud.
”Yi Man selalu datang pertama kali di masjid. Beliau tidak hanya memberikan ilmu, tapi juga keteladanan. Maka dari itu keteladanan adalah hal yang sangat perlu bagi pendidikan anak-anak kita,” tandasnya. Yi Man adalah panggilan KH Abdurrrahman Syamsuri.
Ingatkan Santri Jangan Bosan Belajar
Pimpinan Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran, KH Ahmad Hakam Mubarok Lc MPd, menghaturkan permohonan maaf jika selama mendampingi para santri terdapat kekhilafan dan kekurangan. Dia juga berpesan agar para santri tidak lelah untuk belajar.
“Mohon maaf, kami berusaha semaksimal mungkin selama 24 jam. Segala kekurangan akan kami perbaiki untuk waktu-waktu selanjutnya. Selamat untuk anak-anakku purnawiyata MTs dan SMP, mudah-mudahan ilmunya bermanfaat di dunia dan akhirat. Jangan bosan belajar. Teruslah mencari ilmu,” pesannya.
Sementara itu, salah satu wali santri, Muhammad Thoha Mahsun juga memohon maaf jika selama ini dalam menempuh pendidikan di pondok dan di sekolah, anak-anak ada yang rewel dan membuat kesalahan. Sebagai orang tua dia memohon maaf yang sebesar-besarnya.
“Kepada para siswa, kalian masih banyak tahapan. Masih harus melanjutkan sekolah di tingkat SLTA, baik di SMA, MA, maupun SMK. Lalu melanjutkan S1 empat sampai lima tahun, S2 dua tahun, dan S3 empat tahun. Bersabarlah menuntut ilmu, jangan tinggalkan pesan pendidik dan pengurus pondok,” nasihat Ketua PDM Gresik periode 2022-2027 ini.
Purnasiswa ini diikuti 319 siswa, yakni 134 siswa SMP dan 185 siswa MTs. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan ditutup pada pukul 11.30 WIB. Suasana sangat mengharukan saat Siti Izza Maynova, siswa dari SMPM 14 membacakan puisi perpisahan, diiringi lagu yang dibawakan Muhammad Arifandi Yusuf siswa MTsM 2 Paciran. Acara diakhiri dengan doa oleh KH Abdul Majid Marwan SPd. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Sugeng Purwanto