PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sendangharjo, yang ada di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menjadi bintang dalam acara “Workshop Penguatan Kader dalam Pengembangan Cabang dan Ranting” yang berlangsung di RS Muhammadiyah Lamongan, akhir April lalu.
Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lamongan Malikan sempat memujinya, “Contohlah PRM Sendangharjo yang memiliki unit usaha ekonomi dengan omset Rp 8-15 juta sehari, sehingga memiliki kemandirian dan eksistensi yang kuat di tengah masyarakat.”
(Baca: “Tirulah Ranting Muhammadiyah Sendangharjo yang Punya Unit Usaha Beromset Rp 15 Juta per Hari”)
Untuk mengetahui unit usaha apa yang dijalankan oleh PRM Sendangharjo itu sehingga mampu membiayai secara mandiri kegiatannya, pwmu.co mencoba menggali informasi langsung pada Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Brondong Mat Iskan. Wawancara melalui Messenger dilakukan dua kali, 1 dan 9 Mei 2017.
Mat Iskan menjelaskan, bahwa yang dimaksud oleh Malikan unit usaha yang beromset Rp 8-15 juta itu adalah pertokoan yang sejak 2006 sudah berbadan hukum sebagai Koperasi Al Azhar Muhammadiyah.
(Baca juga: Berdakwah dan Petik Melon Gratis di Sendangharjo, Destinasi Wisata Baru Lamongan)
“Unit usaha pertokohan itu sendiri sudah dirintis sejak tahun 1987 dengan modal Rp 5 juta yang menempati rumah kecil ukuran 6x7m,” kata Mat Iskan yang menjelaskan bahwa pada tahun 2016 atau akhir periode PRM Sendangharjo 2010-2015, kekayaan Koeprasi Al Azhar Muhammadiyah mencapai Rp 750 juta.
Menurut dia, kekayaan itu termasuk 1 mobil Penther yang digunakan untuk operasional organisasi dan membantu transportasi jamaah yang sakit dan 1 mobil Suzuki pickup. “Nilai itu belum termasuk toko dan gudang,” katanya. Menurut petani Golden Melon yang sukses ini, pada akhir periode 2015-2020, aset koperasi ditergetkan meningkat. “Insyaallah di atas Rp 1 M.”
Kegiatan usaha Koperasi Al Azhar Muhammadiyah, ungkap Mat Iskan, meliputi kebutuhan rumah tangga, bahan bangunan, pupuk dan saprodi pertanian, service sepeda motor, penjualan bensin, oli, dan sebagainya.
Yang menarik, mulai tahun 2017 ini hasil laba Koperasi Al Azhar Muhamamdiyah disisihkan Rp 50 juta untuk dipinjamkan berupa pupuk kepada 100 KK warga. “Targetnya petani warga Muhammadiyah. Dan setiap tahun insyaallah ditambah Rp 50 juta,” kata Mat Iskan yang menerangkan bahwa pinjaman itu diberikan tanpa bunga. “Ketika jelang musim tanam para petani telah memiliki persediaan pupuk.”
(Baca juga: Aktivis Muhammadiyah yang Lahirkan Petani-Petani Melon Golden Apollo)
Yang unik, usaha ini hanya mengandalkan komitmen moral warga Muhammadiyah. “Kita bersaing bebas saja. Bahkan 50 persen pelanggan toko adalah warga Nahdliyin,” ujar Mat Iskan yang juga warga Sendangharjo ini.
Selain unit usaha pertokoan, PRM Sendangharjo juga menanam saham sebesar 18 persen pada usaha giling. “Tiap tahun mendapatkan SHU Rp 8-10 juta 2,” kata Mat Iskan.
Kesuksesan bisnis PRM Sendangharjo menarik perhatian Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhamamdiyah Kompol (Purn) Drs H Muhammad Jamaludin Ahmad. Pada tanggal 30 April 2017, Jamaludin menyempatkan diri mengunjungi Sendangharjo. (MN)