Muhammadiyah dan NU ibarat Dua Sayap Garuda. Liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Lumajang Rizal Mazaki.
PWMU.CO – Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Prof Dr Biyanto MAg hadir di Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Aisyiyah (PDA) Lumajang periode 2022-2027, Ahad (25/6/2023).
Pada acara yang digelar di Pendopo Arya Wiraraja, Lumajang, Biyanto menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas pengukuhan PDM dan PDA Lumajang.
Menurutnya Muhammadiyah di Lumajang telah tumbuh luar biasa seiring dengan sinergi yang terjalin dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang.
“Saya mengapresiasi hubungan baik antara Muhammadiyah dan Pemkab Lumajang yang telah memperkuat peran dan kontribusi organisasi dalam masyarakat,” ujarnya.
Biyanto juga mengingatkan tentang Trissula Muhammadiyah, yang merupakan tiga bidang utama perjuangan Muhammadiyah.
“Pada abad pertama Muhammadiyah fokus pada bidang pendidikan dan sosial. Sebagai contoh, di masa awal pendiriannya banyak dokter yang aktif dalam Muhammadiyah. Seperti Dr Soetomo, yang namanya kemudian diabadikan dalam nama rumah sakit di Surabaya,” ungkapnya.
Pada abad kedua, lanjutnya, Muhammadiyah mencoba melangkah lebih jauh untuk mengambil peran trissula di bidang Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Lembaga Resmi yang Diakui PBB
Prestasi Muhammadiyah di bidang MDMC telah diakui secara internasional sejak tahun 2012, ketika Muhammadiyah menjadi anggota permanen lembaga sosial di bawah PBB.
“Keberhasilan Lazismu dan MDMC dalam memberikan kontribusi sosial yang signifikan membuat Muhammadiyah menjadi lembaga resmi yang diakui oleh PBB,” jelasnya.
Dia berharap pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Lumajang yang baru dikukuhkan dapat saling memperkuat diri dalam bidang-bidang yang menjadi capaian Muhammadiyah pada abad pertama dan kedua.
“Sangat penting menjaga kesinambungan dalam bidang pendidikan dan sosial. Sekaligus mengembangkan peran Lazismu dan MDMC untuk melayani masyarakat dengan lebih baik,” pesannya.
Dia memberikan analogi bahwa Muhammadiyah dan NU adalah seperti dua sayap Burung Garuda. Jika kedua sayap tersebut seimbang dan bergerak bersama, maka negara ini dapat terbang setinggi-tingginya.
“Maka penting kerjasama dan sinergi antara Muhammadiyah dan organisasi Islam lainnya, seperti NU, dalam membangun bangsa dan negara,” tuturnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.