Persiapan sejak tahun lalu, ini target Smamda Voice di BICF; Liputan Kontributor PWMU.CO dari Kabupaten Sidoarjo Moh Ernam.
PWMU.CO – Smamda Voice, Paduan Suara SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) menggelar Choir Clinic di Aula Ki Bagus Hadikusumo, Selasa (4/7/23).
Hentakan kaki menyeruak hening. Nafas-nafas tertahan, memandang lekat kibasan selendang merah di antara suara tinggi, rendah, dan lembut. Itulah penampilan Smamda Voice. Salah seorang personil Salsana Risqa mengaku bersyukur.
“Alhamdulillah, acaranya berlangsung hikmat dan sukses. Kita mendapat dukungan penuh dari wali siswa, pimpinan, dan komite sekolah,” ujarnya.
Dara jelita yang baru naik kelas XII ini menjelaskan bahwa Choir Clinic ini sebagai ujian kesiapan Smamda Voice untuk berlaga di lomba Bali Internasional Choir Festival (BICF) pada 23-30 Juli 2023 di Bali. “Kami sudah melakukan persiapan sejak bulan Desember tahun 2022. Kita sudah menyiapkan untuk mengikuti kompetisi ini dengan sangat serius,” tambah Salsana Risqa.
Persiapan yang dianggap tidak sebentar, namun bagi Smamda Voice itu justru waktu yang singkat. Apalagi dengan kesibukan rutin yang tak berkurang sedikitpun, nyaris Smamda Voice tak punya waktu libur. “Selama beberapa bulan itu juga kami tetap berjibaku antara kegiatan akademik dan non akademik. Sehingga kami harus bisa membagi waktu antara pelajaran sekolah dan ekstrakurikuler,” terang Galuh Kalimantan.
Seluruh anggota Smamda Voice tetap dituntut fokus dengan pelajaran di kelas. Bahkan harus bisa menduduki peringkat lima besar. “Alhamdulillah kami bisa membagi waktu dengan baik untuk latihan bernyanyi dan tetap memperoleh peringkat kelas lima besar,” tutur Salsana.
100 Persen Masuk PTN
Hal yang membanggakan bagi Smamda Voice, setiap tahun anggotanya masuk perguruan tinggi negeri (PTN) dari berbagai jalur. “Kami selalu tekankan agar anak Smamda Voice selalu peringkat di kelas, rajin belajar dan ibadah,” ucap Juliarto Joedi Wahjono.
Pelatih Smamda Voice ini selalu mewanti-wanti agar anggota Smamda Voice selalu peringkat kelas. Belajar tetap utama dalam kesibukan menyiapkan lomba internasional. “Alhamdulillah anggota Smamda Voice 100 persen masuk PTN setiap tahun melalui berbagai jalur,” jelas pria yang akrab Papa Yudi tersebut.
Anak-anak Smamda Voice juga disiplin dan mandiri. Seperti persiapan Choir Clinic juga dilakukan sendiri. “Anak-anak semua yang menyiapkan. Mulai penataan ruang, mengundang juri, dan menyiapkan sambutan untuk tamu. Mereka hanya konsultasi dengan saya,” ungkapnya.
Baik Salsana Risqa maupun Papa Yudi sama-sama berharap tahun ini Smamda Voice berhasil membawa medali emas. “Kami mengikuti kategori Teenagers dan Folk Song. Mudah-mudahan kembali membawa medali emas sesuai tradisi Smamda,” kata Papa Yudi.
Choir Clinic Smamda menyanyikan tiga lagu kategori Teenagers dan Folk Song. Choir clinic ditutup dengan lagu Indonesia pusaka aransemen Juliarto Joedi Wahjono. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.