Mini Proyek
Dalam Smala Passion Week, para siswa beraktivitas bersama pembina untuk menyelesaikan mini proyek dari masing-masing passion class. Siswa yang masuk kelas tata boga diajak untuk membuat produk makanan ringan.
Untuk menyelesaikan proyek ini, siswa belajar memilih bahan baku, bumbu, teknik penggunaan alat dapur, proses memasak, hingga teknik pengemasan.
Berbeda dengan tata boga, siswa yang tergabung dalam pengelasan diajak untuk membuat perabotan rumah tangga, yakni meja dan kursi.
Dalam prosesnya, siswa belajar prosedur kesehatan dan keselamatan kerja (K3), teknik pemotongan besi, pengelasan besi, dan tahap finishing produk.
Siswa yang tergabung dalam kelas seni rupa diajak untuk membuat karya seni dengan teknik stensil. Di sini, siswa belajar membuat sketsa, cetakan, dan proses pewarnaan menggunakan cat semprot atau pylox.
DC crew—sapaan untuk siswa yang masuk dalam kelas Digital Content—diajak untuk membuat dua episode konten YouTube. Dari mini proyeknya tersebut, DC crew belajar pembuatan konsep dan penulisan skrip konten, pengambilan gambar, pengaturan audio, hingga editing video.
Koordinator Passion Class dan Ekstrakurikuler Smala Dukun, Nimatul Laily SPd, mengatakan program Smala Passion Week ini adalah tahapan awal bagi siswa untuk dapat mengenal dan mencintai passion class yang sudah mereka pilih.
“Ke depan, tiap passion class akan dijadwalkan sekali dalam sepekan. Sebagai tahap lanjutan, Smala akan mengadakan program magang dan sertifikasi, agar siswa memiliki pengalaman yang nyata dan bersertifikat terkait passion-nya masing-masing,” terangnya.
Pameran mini proyek (29/07/23) menjadi acara puncak dari Smala Passion Week kali ini. Dalam pameran tersebut, siswa didorong untuk mampu mempresentasikan hasil mini proyeknya kepada para pengunjung. (*)
Penulis Terry Angria Putri Perdana Editor Mohammad Nurfatoni