PWMU.CO – Jika hidup kita ringan sekarang, Allah akan beratkan kita di akhirat disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik H M Thoha Mahsun MPdI MHes, Ahad (30/7/2023).
Dalam penutupan Forum Ta’aruf Santri (Fortasi) Pondok Pesantren Muhammadiyah Al Fajr di Masjid As Syuhada’ Perguruan Muhammadiyah Bungah yang diikuti kurang lebih 125 orang ini, dia mengatakan kadang santri kirimannya telat.
“Padahal teman banyak yang beli-beli ini itu, tetapi kita tidak karena tidak mempunyai uang,” jelasnya.
Dia menuturkan, ini tantangan serta ujian berat bagi santri. “Insya Allah beratmu akan diganti Allah dengan pertolongan-Nya dengan menerima kebaikan,” tambahnya.
Di sini, lanjutnya, harus ada bedanya santri dengan tidak santri. “Kalian saat di SMA akan bertemu dengan teman yang tidak mondok, SMK juga akan bertemu dengan anak yang tidak mondok, maka kita harus jadi contoh bagi anak yang tidak mondok,” tegasnya.
Perbedaan itu, tambahnya, bisa dari sikap, perilaku atau pertemanan sehari-hari. “Insya Allah sekolah kita adalah sekolah yang baik, memberikan pendidikan dan pengajaran yang banyak manfaat,” tambahnya.
Dia menegaskan, anak santri harus serius dan sungguh-sungguh dalam belajar. Ini adalah tantangan. Niat utama ibadah di pesantren adalah menuntut ilmu karena menuntut ilmu adalah kewajiban kita semua.
“Menuntut ilmu itu berat, tidak ringan. Mungkin banyak teman kita yang tidak menuntut ilmu, sekarang lagi nongkrong di cafe atau di mana saja dan banyak waktu terbuang,” tutur ayah empat anak ini.
Tetapi, sambungnya, anak-anak di sini berjuang belajar dengan berat menuntut ilmu. “Pasti Allah akan ringankan kelak di akhirat,” jelasnya.
Jangan Tinggalkan Shalat
M Thoha Mahsun menyampaikan, jangan sekali kali meninggalkan shalat. Kalau santri ingin beruntung dalam hidup dan ditolong Allah, ibadah shalat jangan sekali-kali ditinggalkan.
“Saya yakin anak-anak santri tidak akan meninggalkan shalat. Apalagi yang masih punya orangtua pasti selalu ingat orangtuanya. Berbuat baiklah pada orangtua, doakan mereka sesudah kalian shalat,” pesannya.
Dia mengajak santri untuk selalu bersyukur. “Bersyukurlah kalian semua hidup di pondok, semua teman di luar sana pada tidur dan bermain, kalian masih mengaji dan shalat,” katanya.
Dia menekankan teman di pondok itu senasib seperjuangan. Tidak ada perbedaan, jika ada sesuatu yang terjadi di pondok yang pertama kali menolong adalah teman di pondok.
“Maka harus berbuat baiklah pada teman di pondok, saling membantu, jalin persaudaraan anggap keluargamu, jangan membuat kelompok-kelompok teman yang mengakibatkan perpecahan karena kita semua saudara,” pesannya.
Hadir Ketua Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP2M) PDM Gresik Raden Jamal SFil MFil, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Suhali SPd MPdI, Mudir Pondok Al Fajr H Imam Syafi’i SAg, Kepala SMP Muhammadiyah 5 Bungah M Emil Walid SPd Gr, Kepala SMA Muhammadiyah 3 Bungah Mufrikhah MPd, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Gresik Mukromin Latif SPd, perwakilan guru dan santri. (*)
Penulis Musyrifah. Editor Ichwan Arif.