PWMU.CO – Kebijakan dan program Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur periode 2022-2027 disampaikan oleh Prof Dr Biyanto dalam Capacity Building Revitalisasi Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor), di Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (5/8/2023).
Acara ini diikuti oleh anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Timur.
Sekretaris PWM Jawa Timur Prof Biyanto mengatakan, 38 PDM di Jatim telah melaksanakan Musyawarah Daerah (Musyda) dengan lancar dan menggembirakan.
”Sebagian besar sudah menggunakan sistem e-voting dan beberapa masih melakukan pemilihan secara manual,” katanya.
PWM Jawa Timur, sambungnya, sudah menerbitkan SK 38 PDM masa jabatan 2022-2027. Sebanyak 28 PDM sudah pengukuhan/pelantikan. 10 PDM menyusul. “Pertanyaannya, apakah pembentukan majelis dan lembaga di semua PDM sudah selesai?” tanyanya.
Guru besar UIN Sunan Ampel ini berharap, PDM meningkatkan sinergi dan kemitraan dengan berbagai pihak agar tercipta pranata sosial yang kondusif bagi tumbuh dan kembangnya nilai-nilai Islam Berkemajuan di Jawa Timur. Melalui peningkatan kualitas persyarikatan dan amal usaha secara berkesinambungan.
Mantan Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur ini mengungkapkan pentingnya berkembanganya pusat-pusat keunggulan amal usaha yang maju, mandiri, dan sinergis serta merata di berbagai daerah.
”Tumbuhnya hubungan dan kerja sama internal dan eksternal yang saling menguntungkan untuk mengembangkan dakwah persyarikatan,” katanya.
Ciri Pengembangan
”Ada lima ciri pengembangan yakni Sistem Gerakan, Organisasi dan Kepemimpinan, Jaringan, Sumber Daya, dan Aksi Pelayanan,” ujar pria kelahiran Lamongan ini
Alumnus Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran ini mengklasifikasi program kerja PWM Jawa Timur yakni program umum meliputi kebijakan organisasi dan program prioritas yang ditentukan oleh PWM Jawa Timur.
Sedangkan program per bidang rincian dan implementasi dari program umum dilaksanakan majelis dan lembaga.
Ditambahkan Biyanto, program umum dan lintas majelis/lembaga yakni program umum yang meliputi Konsolidasi Ideologis, Konsolidasi Kelembagaan, Peningkatan Kualitas Pimpinan, Pemberdayaan Keluarga dan Komunitas, Partisipasi Kemasyarakatan, dan Kemanusiaan, Pengembangan Kemitraan.
Sedangkan program lintas bidang meliputi lintas aspek/bidang, lintas majelis/lembaga dikoordinasi langsung oleh PWM, didelegasikan oleh PWM kepada majelis/lembaga untuk dikoordinasikan, anggaran bisa lintas majelis/lembaga.
Tujuan yang ingin dicapai meliputi terciptanya transformasi sistem gerakan yang maju, profesional, dan modern di era teknologi informasi .
Berkembangnya kualitas organisasi, kepemimpinan dan anggota sebagai subjek gerakan di tengah dinamika keumatan, kemasyarakatan, dan kemanusiaan.
Kebijakan Terkait Majelis dan Lembaga
Dikatakan Biyanto, PWM Jawa Timur periode 2022-2027 memiliki majelis dan lembaga yang merupaka Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) berjumlah 12 Majelis dan 11 Lembaga. Keanggotaan di majelis maupun lembaga merupakan orang-orang pilihan di bidangnya.
Dalam paparannya, penulis produktif ini mengatakan di PWM Jawa Timur periode 2022-2027 tidak ada majelis atau lembaga yang basah atau kering, tidak ada majelis atau lembaga yang mata air atau air mata.
Semua majelis atau lembaga sama karena majelis atau lembaga tidak memiliki struktur bendahara. Semua keuangan sentral di PWM Jawa Timur.
”Sentralisasi keuangan dapat menghapus labelisasi majelis basah-kering atau majelis sumber mata air-air mata,” ungkap Biyanto yang disambut tepuk tangan peserta Capacity Building Revitalisasi Ideologi, Politik, dan Organisasi (Ideopolitor).
Aktivis IMM ini menjelaskan, program Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) hasil Musywil ke-16 menjadi acuan umum sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi dan kekhususan organisasi otonom.
Hasil Musywil ke-16 menjadi sumber materi dan dilaksanakan sesuai dengan jenis dan kegiatan amal usaha masing-masing.
”PWM menjabarkan program ke dalam kebijakan sehingga menjadi sistem kegiatan yang operasional, baik program umum maupun bidang,” ujar dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post