Rakernas MTK Aisyiyah Hadapi Lima Tantangan Ini

Rakerna MTK
Peserta Rakernas MTK PP Aisyiyah di UMS.

PWMU.CO – Rakernas MTK (Majelis Tabligh dan Ketarjihan) Pimpinan Pusat Aisyiyah dihelat pada di Auditorium Moch Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jumat-Ahad (18-20/8/2023).

Acara digelar secara hybrid. Peserta hadir langsung di Auditorium Moch Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta. Lainnya daring melalui Zoom.

Utusan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur yang hadir di Surakarta adalah Faridah Muwafiq, Koordinator bidang MTK dan MPK, Istikomah, Ketua MTK, dan Umi Thohiroh, Sekretaris MTK.

Peserta daring adalah Dwi Purwati Anggota Divisi Penguatan Keluarga dan Nurul Hidayah, anggota Divisi Ketarjihan.

Rakernas Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP Aisyiyah bertema Penguatan Kepemimpinan untuk Perluasan Dakwah Berkemajuan Menuju Peradaban Bangsa.

Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP Aisyiyah Evi Sovia Inayati dalam sambutannya  menjabarkan makna tema Rakernas, tantangan dan peluang Aisyiyah.

”Tema ini kami ambil berdasarkan dakwah dan kontribusi Aisyiyah yang telah dilakukan yang sangat luar biasa untuk kemajuan Indonesia bahkan kemanusiaan secara global. Juga karena penelaahan tantangan sekaligus peluang yang dihadapi Aisyiyah saat ini,” ujarnya.

Lima tantangan dan peluang Aisyiyah, sambung dia, pertama, tantangan dan peluang untuk memperluas pandangan Islam yang mencerahkan dan memajukan yang washatiyah.

Kedua, tantangan dan peluang untuk mengisi dan menguatkan peran ulama dan mubalighot untuk pencerahan peradaban bangsa. Ketiga,  tantangan penguatan keluarga sakinah.

”Keempat penguatan tabligh dan pendampingan berbasis komunitas. Komunitas di dalam masyarakat dengan kekhasan karakter masing-masing merupakan kelompok yang sangat potensial untuk memperkuat dan mengembangkan dakwah inklusif Aisyiyah dalam menebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin,” jelasnya.

Kelima, penguatan tabligh digital dengan new branding gerakan perempuan mengaji yang harus lebih diintensifkan dan ditingkatkan kualitasnya dalam berbagai aspek.

Evi Sovia Inayati mengajak kepada ibu-ibu peserta Rakernas untuk menyumbangkan pemikiran dan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Dakwah Bil-digital

Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Sofyan Anis dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kreasi untuk membuat inovasi dalam pengelolaan dan kepemimpinan.

”Saat ini kita membutuhkan generasi yang lebih dinamis dan lebih progresif. Tidak hanya melakukan rutinitas. Harus ada terobosan baru. Majelis Tabligh sekarang tidak hanya bil-lisan tapi sudah bil-digital,” pesannya.

Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Aisyah memaparkan enam butir nasihat Nyai Walidah.

”Pertama, hendaklah kamu jangan sekali-kali menduakan Muhammadiyah dengan perkumpulan lainnya. Kedua, jangan sentimen. Jangan sakit hati kalau menerima celaan dan kritikan,” katanya.

Ketiga, jangan sombong, jangan berbesar hati kalau penerima pujian. Keempat, jangan jubriya (ujub, khibir, riya’).

Kelima, dengan ikhlas murni hatinya kalau sedang berkembang harta benda, pikiran dan tenaga. Keenam, harus bersungguh hati dan tetap tegak pendiriannya.

Aisyiyah Jawa Timur

Ketua MTK PWA Jatim Istikomah mengatakan, berkomitmen melaksanakan hasil Rakernas dengan maksimal dalam setiap program kerja. Juga menyosialisasikan hasil Rakernas ke daerah-daerah melalui Rakerwil.

”Mari kita bersiap berkoordinasi menyiapkan acara Rakerwil dengan maksimal dan konsisten dengan rundown acara yang kita sepakati,” katanya.

Penulis Nurul Hidayah  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version