PWMU.CO – Penyelesaian Rempang, termasuk agenda nasional lainnya, akan berjalan lancar jika stabilitas politik dan kondusivitas sosial terjaga. Demikian kata Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur tim M. Anang Nafiuzzaki SKep.
Zaki–sapaan akrabnya–menyampaikan pendapat ketika diwawancarai terkait konflik di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, menjelang Pemilu 2024. Saat itu dia sambil berjalan keluar Stadion Manahan Surakarta usai penutupan Apel Kebangsaan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) dan pembubaran barisan pasukan Kokam, Rabu (20/9/2023).
Oleh karena itu, Zaki berharap pihak yang terlibat bisa menyelesaikan konflik melalui dialog. “Hal-hal seperti itu sebenarnya tidak perlu terjadi karena semua bisa dibicarakan baik-baik, bisa didiskusikan,” ujarnya.
Selain itu, ia mengimbau agar semua pihak menahan diri. “Kalaupun ada hal yang belum tercapai kata sepakat, nanti bisa diberi waktu untuk saling tenang dulu, baru kemudian didiskusikan kembali,” imbau Zaki.
Jika sudah terlanjur terjadi konflik yang berujung kekerasan, ia meminta aturan yang berlaku agar bisa diterapkan. “Hukum di sini tidak sebatas hukum negara. Hukum adat di mana hubungan sosial perlu dijaga, perlu dihormati, sehingga gesekan yang tidak perlu terjadi itu bisa dihindari,” ungkapnya.
Mengetahui aksi simpatik PWPM DI Yogyakarta terhadap warga Pulau Rempang dengan menolak hadir di Apel Kebangsaan Kokam, Zaki mengajak seluruh komponen Pemuda Muhammadiyah di Jatim agar tegak lurus dengan sikap empatik PP Muhammadiyah.
“Sudah kita ketahui bersama, PP Muhammadiyah sudah ber-statemen, maka kita sami’na wa atha’na!” tegasnya.
Adapun dalam konteks PWPM DIY yang menolak hadir, Zaki menekankan, itu di luar kewenangannya. Ia pun menghormatii sikap seluruh rekan seperjuangannya.
“Secara prinsip, teman-teman DIY ini pasti sudah melalui rapat dan mekanisme lainnya sehingga menjadi keputusan organisasi. Secara garis besar, PWPM Jatim menghargai dan memaklumi sikap tersebut,” tutupnya.
Peran Strategis Pemuda
Zaki juga membahas pemuda negarawan yang telah Pemuda Muhammadiyah lakukan melalui peran aktifnya di masyarakat, bahkan mampu mengisi posisi stategis demi menyukseskan Pemilu 2024.
“Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur harus berperan tidak hanya di ranah kerukunan, tetapi kader-kadernya turut sukses menjadi anggota dewan, anggota legislatif,” terangnya.
Ia melanjutkan, “Secara garis besar, Jawa Timur bisa dikatakan rukun. Bahkan teman-teman Kokam terlibat aktif dalam pengamanan kegiatan di organisasi lain sampai kegiatan masyarakat desa. Kokam ikut memberikan keamanan demi kelancarannya.”
Zaki saat itu tampak hadir bersama aktivis PWPM Jawa Timur lainnya. Salah satunya ada Sekretaris Ali Zulkarnain SPd. Apel Kebangsaan itu khidmat dan semarak dengan kehadiran Presiden Republik Indonesia (RI) Ir Joko Widodo dan Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd.
Tak hanya 25 ribu pasukan Kokam yang memadati lapangan, kehadiran warga Muhammadiyah Solo Raya serta personel PWPM dan Pimpinan Daerah (PD) PM se-Jawa Timur dan Jawa Tengah turut memeriahkan jalannya acara. (*)
Penulis Hamzah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni